Sindiran Gubernur Jabar untuk Pangandaran: Wajah Bupati Glowing Tapi Wilayahnya Banyak Sampah Berserakan

gubernur kritik pangandaran bupati citra pitriyami
Tangkapan layar saat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi me-roasting Bupati Pangandaran Citra Pitriyami di panggung "Abdi Nagri Nganjang ka Warga" Sabtu malam (25/10/2025)
0 Komentar

Ia kemudian menegaskan rumah-rumah warga dan warung di dekat pantai harus diseragamkan.

Ke depan akan ditata menggunakan bambu agar kelihatan lebih indah. Pemprov yang akan menatanya. Hal ini lantaran Pemprov juga punya kepentingan agar pariwisata di daerah lebih maju.

Yang ketiga, lanjutnya, jika Pangandaran ingin eksis dan terkenal pariwisatanya seperti Bali, masyarakat Pangandaran harus menonjolkan kesenian sebagai daya tarik.

Baca Juga:Guru Ikut Bimtek, Siswa Belajar Mandiri Tiga Hari, Orang Tua Keluhkan Dampak Pelatihan KKG di Bungursari!Polda Jabar Benarkan Bos Pasir Galunggung Sudah Ditahan Sejak Lama, Berkas Kasusnya Sudah P21

Ia mencontohkan pariwisata Bali yang memiliki ciri khas seni budaya kuat.

Sejak masuk bandara wisatawan sudah bisa mencium aroma ratus atau pewangi ruangan yang dibakar seperti halnya buhur di Arab Saudi.

Aroma itu menjadi ciri khas yang melekat pada ingatan pengunjung.

“Punten, punten, ari Pangandaran ayeuna kesan na bau naon? Bau lauk Japuh (ikan asin japuh, red). Ieu kesan bau lauk asin. Asin japuh (maaf, maaf, Pangandaran sekarang kesannya bau apa? Bau ikan asin japuh, red),” katanya yang disambut tawa hadirin.

“Kesan wanginya tidak ada,” sambungnya.

Menurutnya dalam mengelola pariwisata ada tiga hal yang harus diperhatikan.

Mulai dari pemandangan yang indah, aroma khas yang nantinya menjadi brand pariwisata, dan kesenian yang juga akan jadi ciri khas.

Kudu ditata (harus ditata, red),” tandasnya.

Dalam kesempatan itu pria yang akrab disapa KDM itu sempat memuji jalanan Pangandaran yang sudah mulus oleh hotmik.

Namun ia mengkritik penempatan PJU yang menurutnya kurang sesuai.

Selain itu, penempatan spanduk yang tidak teratur juga dinilai merusak pemandangan ketika memasuki Pangandaran.

Jadi kudu diatur engkin mah tong aya nu masang bandera di mana wae, tong aya spanduk di mana wae. Kudu aya tempatna, kudu diatur sabab ieu teh kadeuleu na teu mernah (harus diatur, nanti tidak boleh ada yang masang bendera seenaknya, jangan ada spanduk dipasang sembarangan, harus diatur sebab tidak enak dilihat, red),” tuturnya.

Baca Juga:Pesan 'Bongkar' Apa yang Ingin Disampaikan Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Candra?Peringatan Hari Santri, Pangdam Siliwangi: Kalau Ingin Sukses, Dengarkan Guru, Hormati Kiai 

Selain itu KDM juga mengingatkan warga agar menjaga kelanggengan pariwisata dengan menjaga sikap kepada wisatawan. Khususnya dalam hal perdagangan dan jasa yang diberikan kepada pengunjung.

0 Komentar