PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan kritik mendalam terhadap tata kelola pariwisata Kabupaten Pangandaran.
Kritikan disampaikan secara santai dalam acara Abdi Nagri Nganjang ka Warga di Lapangan Bola Sadiproyo, Wonoharjo, Pangandaran, Sabtu (25/10/2025) malam.
Kegitan itu menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari jadi Kabupaten Pangandaran ke-13.
Baca Juga:Guru Ikut Bimtek, Siswa Belajar Mandiri Tiga Hari, Orang Tua Keluhkan Dampak Pelatihan KKG di Bungursari!Polda Jabar Benarkan Bos Pasir Galunggung Sudah Ditahan Sejak Lama, Berkas Kasusnya Sudah P21
Bupati Pangandaran Citra Pitriyami serta jajaran pejabat Pemkab Pangandaran dan Sekda Jabar juga tampak hadir.
Kegiatan itu juga disiarkan di kanal Youtube Humas Pemprov Jabar.
Mulanya gubernur bertanya kepada seluruh warga yang hadir di acara itu apakah mau Pangandaran Maju dan punya banyak kunjungan wisatawan.
“Hayang maju teu pangandaran? Tamu-tamu na hayang daratang (mau pangandaran maju gak? Mau tamu-tamunya berdatangan? red),” ujarnya yang disambut jawaban “Hayang” alias “mau” oleh masyarakat yang hadir.
Dedi kemudian mengatakan syarat daerah pariwisata ingin berkembang dan punya banyak kunjungan harus memperhatikan beberapa hal.
Pertama, tidak boleh ada sampah berantakan di pinggir jalan atau pun di tepi laut yang menjadi kawasan wisata.
Kedua, soal rumput di pinggir jalan yang dinilai sudah tinggi dan tidak terawat. Kritikan ini disampaikan dengan roastingan khas gaya Sunda.
“Hiji, loba runtah pabalatak. Nu kadua, ibu bupati aku melihat wajahmu begitu glowing. Tapi aku tidak melihat di pinggir jalan yang glowing, eta jukut sakieu (rumputnya tinggi, red). Ieu eurih meni jarangkung kieu,” ucapnya yang disambut riuh tawa seluruh warga dan pejabat yang hadir.
Baca Juga:Pesan 'Bongkar' Apa yang Ingin Disampaikan Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Candra?Peringatan Hari Santri, Pangdam Siliwangi: Kalau Ingin Sukses, Dengarkan Guru, Hormati Kiai
“Bisi ibu bupati kurang mesin potong rumput ku urang dibere,” lanjutnya.
Dedi menegaskan bahwa kunci dari pariwisata adalah menjaga kebersihan. Kedua, Dedi Mulyadi juga mengkritik masih adanya warung-warung terpal di sepanjang pantai Pangandaran.
Ia mengingatkan tujuan orang datang ke Pangandaran adalah untuk menikmati keindahan pantai.
Ketika ada tenda warung, maka pemandangan jadi terganggu. Hal itu menurutnya akan mengurangi minat wisatawan untuk datang kembali ke Pangandaran.
“Nu boga warungna laku tapi tamu-tamuna mikin dieu bakal ngurangan. Tamu-tamu nu baroga duit moal daratang. Naon sababna? Tak nyaman aku memandang lautan karena ada ‘jerawat’ di sana,” ujarnya.
