Yamal membalas dengan ejekan halus, membuat bintang Brasil itu makin terpancing emosi dan hampir memicu keributan.
Untungnya, rekan-rekan setim seperti Bellingham dan Carvajal sigap menenangkan situasi.
Perseteruan kedua pemain sebenranya sudah berlangsung sejak berada di lapangan.
Beberapa kali Vinicius memancing Yamal dengan sindiran keras seperti, “Kamu cuma bisa umpan ke belakang! Bicara di sini, bukan di luar!”, komentar yang terekam jelas oleh mikrofon pinggir lapangan.
Ia bahkan sengaja menendang bola ke arah Yamal di babak pertama ketika bintang muda Barca itu gagal mengontrol bola dengan sempurna.
Baca Juga:Del Piero Minta Juventus Tak Pecat Tudor: Ganti Pelatih Juga Tak Akan Menangkan ScudettoSabatini: Juventus Tim Hebat di Masa Lalu yang Tak Punya Masa Depan
Meski diwarnai ketegangan, laga ini juga menampilkan permainan cepat dan agresif khas El Clasico.
Real Madrid tampil lebih tajam dan disiplin, sementara Barcelona gagal menemukan ritme permainan mereka karena tak bisa lepas dari tekanan anak asuh Alonso.
Dengan hasil ini, Real Madrid bukan hanya merebut puncak klasemen, tapi juga momentum psikologis penting dalam perebutan gelar musim ini.
Sementara bagi Barcelona, kekalahan ini jadi tamparan keras, sekaligus pengingat bahwa dalam duel abadi seperti El Clasico, pemain muda seperti Yamal tak perlu memancing emosi para pemain Madrid jika tak ingin dibuat malu di lapangan.