Kemenangan di Mapei juga menunjukkan bagaimana hubungan emosional antara tim dan penggemar terus terjalin erat.
Ratusan tifosi Giallorossi memenuhi stadion lawan, menciptakan atmosfer seperti di kandang sendiri.
Sosok publik figur seperti Valerio Mastandrea turut hadir di tribun, menjadi simbol dukungan moral yang besar bagi tim.
Baca Juga:Real Madrid Tumbangkan Barcelona, Vinicius Ledek Habis Lamine YamalDel Piero Minta Juventus Tak Pecat Tudor: Ganti Pelatih Juga Tak Akan Menangkan Scudetto
Setelah peluit akhir, para suporter bergemuruh dengan nyanyian lama yang kembali menggema untuk memenangkan scudetto: “Kita akan menang, kita akan menangkan triwarna!”
Saat ini, AS Roma di bawah Gasperini bukan sekadar tim yang solid, tapi mereka juga tim yang tahu cara menderita dan menang.
Dalam setiap laga tandang, mereka menunjukkan karakter dan disiplin kolektif yang jarang terlihat pada musim-musim sebelumnya.
“Saya puas, bukan hanya dengan posisi di klasemen, tetapi juga dengan reaksi tim setelah kekalahan dari Inter,” ujar Gasperini.
“Kami belajar dari setiap pertandingan. Beberapa kekalahan tidak berdampak buruk, tapi kami tidak boleh mengulanginya. Sekarang kami berada di jalur yang benar,” tutupnya.
Empat kemenangan tandang beruntun menjadi bukti Roma kini bukan hanya penantang, tapi juga kandidat serius juara.
Gasperini berhasil menciptakan tim yang tangguh secara mental dan matang secara taktik, sebuah jalan untuk membawa Giallorossi ke puncak Serie A.
