Rahasia Gasperini Bawa AS Roma ke Puncak Klasemen: Tak Pernah Kalah di Laga Tandang

AS Roma
Ilustrasi skuad AS Roma Foto: Tangkapan layar Instagram@officialsasroma
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Ada paradoks menarik di balik kebangkitan AS Roma musim ini karena anak asuh Gian Piero Gasperini justru tampil lebih garang ketika jauh dari Stadion Olimpico.

Ketika bermain di kandang lawan, Roma seperti menemukan jati dirinya: solid, fokus, dan tak kenal ampun.

Dalam empat pertandingan tandang di Serie A, Roma memetik empat kemenangan, termasuk yang terbaru saat menaklukkan Sassuolo dengan skor tipis 1-0 lewat gol tunggal Paulo Dybala.

Baca Juga:Real Madrid Tumbangkan Barcelona, Vinicius Ledek Habis Lamine YamalDel Piero Minta Juventus Tak Pecat Tudor: Ganti Pelatih Juga Tak Akan Menangkan Scudetto

Kemenangan di Mapei Stadium itu bukan hanya soal tiga poin, tapi juga pembuktian karakter anak-anak ibukota.

Setelah dua kekalahan beruntun yang sempat mengguncang kepercayaan diri tim, Roma bereaksi dengan cara terbaik dan kembali ke puncak klasemen, sejajar dengan Napoli asuhan Antonio Conte.

Performanya di laga tandang menjadi cerminan kedewasaan dan kematangan taktik Gasperini.

Di luar tekanan Olimpico, Roma bermain dengan lebih bebas dan fokus pada hal-hal esensial.

Tidak ada permainan berlebihan, tidak ada dominasi tanpa arah, yang ada hanya efektivitas dan keseimbangan yang luar biasa.

“Kami harus berhati-hati karena di kandang kami memiliki karakteristik yang membuat kami terpuruk. Kami perlu sedikit lebih efektif,” ujar Gasperini kepada DAZN seusai laga.

Statistiknya pun mendukung pernyataan sang pelatih. Roma hanya kebobolan tiga gol dalam empat laga tandang, menjadikannya pertahanan terbaik di liga sejauh ini.

Baca Juga:Sabatini: Juventus Tim Hebat di Masa Lalu yang Tak Punya Masa DepanDino Zoff: Juventus Lakukan Blunder dengan Memberikan Ban Kapten ke Yildiz

Formasi dan struktur permainan mereka juga semakin tajam. Gasperini tetap mempertahankan prinsip dasar sepak bola menyerang yang terorganisir, namun kini dengan pendekatan yang lebih seimbang antara kreativitas dan disiplin.

Salah satu kunci suksesnya adalah peran gelandang serang yang diembang Cristante, sebuah gaya yang mengingatkan pada permainan Mario Pašalić di masa kejayaan Atalanta.

Posisi ini memberi Roma dimensi baru dalam menyerang, menciptakan keseimbangan antara lini tengah dan depan, serta mengoptimalkan potensi Dybala dan Pellegrini.

Menariknya, Roma tampak lebih hidup saat jauh dari rumah. Gasperini menyebut bahwa tekanan di Olimpico kadang membuat para pemain terlalu berhati-hati, sedangkan di laga tandang, mereka lebih tenang dan fokus.

0 Komentar