RADARTASIK.ID – Paulo Dybala kembali menemukan sentuhannya terbaiknya setelah melalui masa-masa sulit karena cedera dan performa yang naik-turun.
Bintang Argentina itu mencetak gol kemenangan penting untuk AS Roma saat menaklukkan Sassuolo, sekaligus membawa tim asuhan Gian Piero Gasperini ke puncak klasemen Serie A bersama Napoli.
Gol ke-201 dalam karier profesionalnya tercipta lewat momen yang penuh simbol.
Baca Juga:Rahasia Gasperini Bawa AS Roma ke Puncak Klasemen: Tak Pernah Kalah di Laga TandangReal Madrid Tumbangkan Barcelona, Vinicius Ledek Habis Lamine Yamal
Dengan selebrasi “jari di mulut” ala Francesco Totti, Dybala seperti ingin memberi pesan bahwa dirinya masih menjadi sosok kunci di Roma.
Gol itu juga menjadi yang pertama dari permainan terbuka di Serie A sejak Desember 2024 — sebuah penantian panjang yang akhirnya terbayar lunas.
Dalam beberapa pekan terakhir, Gasperini mencoba beberapa skema berbeda untuk mengatasi tumpulnya lini depan Roma.
Eksperimennya kini menemukan hasil ketika Dybala dimainkan sebagai false nine, peran yang membuatnya lebih bebas bergerak, kreatif, dan efektif.
“Dia striker yang fantastis, tapi saya tidak pernah ragu sedikit pun, mungkin yang lain iya,” ujar Gasperini kepada DAZN sambil tersenyum.
“Paulo bisa mencetak 15 gol tanpa penalti. Ia punya kualitas, tembakan, dan kepribadian untuk memimpin tim ini,” lanjutnya.
Gasperini juga menjelaskan alasannya mengganti Dybala lebih cepat meski sedang tampil gemilang.
Baca Juga:Del Piero Minta Juventus Tak Pecat Tudor: Ganti Pelatih Juga Tak Akan Menangkan ScudettoSabatini: Juventus Tim Hebat di Masa Lalu yang Tak Punya Masa Depan
“Dia bisa bermain 90 menit, tapi kami harus mempersiapkan diri untuk laga tengah pekan. Saya ingin semua striker tetap bugar,” tambahnya.
Performa ini menjadi titik balik penting setelah dua penyerang lain, Ferguson dan Artem Dovbyk, belum juga mencetak gol.
Gasperini pun tak segan menegaskan bahwa ia akan kembali menempatkan Dybala di posisi false nine dalam laga berikutnya melawan Parma.
Kemenangan di Mapei Stadium kembali menegaskan betapa kuatnya ikatan emosional antara tim dan pendukung Roma.
Ribuan tifosi Giallorossi datang memenuhi stadion lawan, menciptakan suasana seperti di Olimpico.
Begitu peluit akhir dibunyikan, nyanyian lama menggema dari tribun: “Kita akan menang, kita akan menangkan triwarna!”, kalimat yang menggambarkan keyakinan baru fans bahwa Roma kali ini benar-benar siap menantang Scudetto.
