JAKARTA, RADARTASIK.ID – Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendesa PDT), Ahmad Riza Patria, pada Kamis, 24 Oktober 2025, menerima audiensi Bupati Takalar, Firdaus Daeng Manye, di Kantor Kemendes PDT.
Dalam pertemuan tersebut, bupati menyampaikan kondisi terkini pembangunan desa di Takalar, khususnya Kecamatan Kepulauan Tanakeke—satu-satunya wilayah kepulauan di kabupaten tersebut yang terdiri atas enam desa dengan sekitar 8.000 penduduk.
Bupati memaparkan bahwa secara umum indeks perkembangan desa di Takalar menunjukkan kemajuan signifikan.
Baca Juga:Honda Stylo 160 Tembus Mooneyes Jepang, Modifikator Indonesia Siap Tampil di Ajang Kustom DuniaZakat Kini Bisa Lindungi Pekerja, Fatwa MUI Perkuat Program BPJS Ketenagakerjaan
Tahun 2025, jumlah desa mandiri meningkat dari 16 menjadi 43 desa, sementara desa tertinggal tinggal tersisa empat, dan semuanya berada di Kecamatan Kepulauan Tanakeke: Mattiro Baji, Rewatayya, Balangdatu, dan Minasa Baji.
Namun, dari paparan tersebut, terungkap dua persoalan utama yang masih menjadi tantangan besar di Tanakeke, yakni:
1. Keterbatasan air bersih—hingga kini, warga masih membeli air tawar dari daratan yang diangkut dengan perahu, dengan biaya sangat tinggi.
2. Belum tersedianya jaringan listrik permanen—sebagian besar rumah tangga hanya mengandalkan genset dengan biaya operasional mahal.
Kedua persoalan ini berdampak langsung terhadap kualitas hidup masyarakat, produktivitas nelayan dan petani rumput laut, serta pelayanan publik di desa-desa kepulauan.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Takalar berharap adanya dukungan dan pendampingan dari Kemendes PDT dalam perencanaan dan pengembangan solusi terpadu berbasis desa yang mengintegrasikan Air, Listrik, dan Internet (ALI).
Konsep ALI—Air, Listrik, Internet diusulkan sebagai model inovatif layanan dasar terpadu bagi masyarakat kepulauan. Sistem ini menggabungkan:
Baca Juga:Gugur Usai Tugas Suci, Petugas Haji Dapat Santunan Rp 42 Juta dari BPJS KetenagakerjaanJangan Asal Miring! Ini Kesalahan Fatal Pengendara Offroad Saat Menikung di Tanah
Penyediaan air bersih melalui teknologi penampungan air hujan komunal atau penyulingan air laut (SWRO);
Listrik berbasis energi terbarukan, seperti PLTS mini-grid skala desa; dan
Internet desa untuk mendukung digitalisasi pelayanan publik dan pendidikan.
Dengan keterlibatan BUMDes dan BUMDesma sebagai pengelola lokal, program ALI diharapkan dapat mendorong transformasi empat desa tertinggal di Tanakeke menjadi desa berkembang dan mandiri.
Wamendesa Ahmad Riza Patria menyambut baik paparan tersebut dan menegaskan komitmen Kemendes PDT untuk terus memperkuat dukungan bagi daerah kepulauan yang menghadapi tantangan geografis dan infrastruktur dasar.
