BANJAR, RADARTASIK.ID – Setelah hampir tiga pekan menunggu, hasil uji Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) akhirnya keluar dan mengejutkan banyak pihak. Susu kemasan yang diduga menjadi penyebab keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) pada dua siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum di Kota Banjar dinyatakan negatif.
Namun, dengan temuan tersebut, pertanyaan besar masih menggelayuti. Jika bukan susu, lalu apa yang menyebabkan keracunan di MI Darul Ulum Banjar?
Dugaan keracunan menimpa dua anak MI Darul Ulum Banjar terjadi pada 1 Oktober 2025.
Baca Juga:Imunisasi Anak Sekolah di Kota Banjar Masih Tertinggal, Apa Penyebabnya?9 Produk UMKM Kota Banjar Kini Tersedia di 20 Gerai Alfamart, Langkah Nyata Peningkatan Ekonomi Lokal
Sampel susu yang diduga jadi penyebab pun dibawa untuk diuji di Labkesda Jawa Barat.
Kini, setelah hampir tiga pekan hasil uji terhadap sampel susu kemasan itu telah muncul.
”Hasil uji Labkesda Jabar dari sampel susu (kemasan) diduga (penyebab keracunan) ternyata hasilnya negatif,” ucap Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Banjar, Rohendi, Kamis, 23 Oktober 2025.
Dia menjelaskan, sampel susu kemasan tersebut dikirim pada 2 Oktober 2025 lalu, pascadugaan keracunan dua siswa MI Darul Ulum pada 1 Oktober 2025.
Namun berdasarkan hasil pengujian, susu kemasan tersebut negatif, baik ilmiah maupun bakteri.
”Karena untuk memastikan diduga akibat keracunan atau tidak seusai meminum susu kemasan, maka sampelnya diuji. Tapi hasilnya negatif,” tuturnya.
Sementara untuk sampel diduga keracunan puluhan siswa di SMPN 3 Banjar hasilnya belum keluar.
Pihaknya masih menunggu hasil uji Labkesda Jabar.
Baca Juga:TKD ke Kota Banjar Dipangkas Rp150 Miliar, Pemkot Putar OtakBikin Aplikasi Ojek Online Lokal di Kota Banjar Tak Semudah Klik! Diskominfo Ungkap Tantangannya
”Kita masih menunggu hasil uji lab terkait sampel yang kita kirim, proses pengujiannya lama sehingga belum keluar hasilnya,” ujarnya. (Anto Sugiarto)
