RADARTASIK.ID – Kekalahan AS Roma dari Viktoria Plzen di Stadion Olimpico pada laga Liga Europa memicu perdebatan panas di internal tim.
Paulo Dybala, salah satu pemain senior Giallorossi, melontarkan kritik keras soal minimnya semangat juang rekan-rekannya.
Namun, pelatih Gian Piero Gasperini menolak tudingan tersebut dan menegaskan bahwa para pemainnya tetap berjuang hingga akhir.
Baca Juga:4 Rahasia Allegri Bangkitkan AC Milan: Jadikan Lini tengah Sebagai Jantung PermainanSiapa Said El Mala? Bintang Bundesliga Keturunan Lebanon yang Jadi Incaran Inter Milan
Berbicara kepada Sky Sport Italia usai laga, Gasperini mengaku kecewa dengan hasil pertandingan, namun tak sepakat dengan pandangan Dybala yang menilai Roma tampil tanpa hasrat menang.
“Saya tidak setuju dengannya,” tegas Gasperini.
“Tim berjuang sampai akhir dan berusaha mencetak gol untuk menyamakan kedudukan. Masalahnya bukan pada semangat, tapi pada penyelesaian akhir,” lanjutnya.
“Kami bertahan cukup baik di babak kedua, tapi finishing kami sangat lambat,” jelasnya.
Pelatih berusia 66 tahun itu juga mengakui bahwa produktivitas tim menjadi persoalan utama.
Beberapa pemain, katanya, sudah lama tidak mencetak gol sehingga perlu melakukan introspeksi dan mencari penyebabnya.
“Jelas ada masalah,” ucap Gasperini.
“Bahkan malam ini, jika kami tidak mencetak gol lewat penalti, mungkin kami takkan mencetak gol sama sekali. Kami harus memikirkan itu secara serius,” tegasnya.
Gasperini menilai masalah utama Roma bukan semata taktik, melainkan efektivitas serangan.
Baca Juga:Media Italia: Inter Lebih Ganas di Depan Gawang, Bukti Chivu Lebih Baik dari InzaghiKisah Chivu di Inter Mirip dengan Awal Perjalanan Kesuksesan Fabio Capello Bersama AC Milan
Ia menyoroti banyaknya peluang yang terbuang, terutama di babak pertama, ketika tim sebenarnya punya ruang untuk tampil lebih agresif.
“Kepercayaan diri datang dari performa, hasil, dan peluang yang bisa dimanfaatkan,” paparnya.
“Kami harus lebih bersatu sebagai satu unit, lebih sering masuk ke kotak penalti, dan menembak dari jarak dekat,” tambahnya.
“Kalau tidak, sebanyak apa pun kami mengatakan ‘kami menciptakan peluang’, itu tidak akan cukup,” sindirnya.
Menurutnya, yang dibutuhkan Roma saat ini hanyalah satu gol tambahan, satu assist lagi, atau satu tembakan tepat sasaran yang bisa mengubah momentum.
“Beberapa pemain tampil bagus, tapi pada akhirnya yang menentukan adalah skor akhir,” tegasnya.
