Dengan kompetensi yang mumpuni, lulusan UBK ini cepat terserap ke dunia kerja.
”Banyak yang sebelum lulus sudah direkrut kerja. Secara keseluruhan, lulusan UBK itu kurang dari 5 bulan sudah mendapatkan pekerjaan. Jadi tingkat keterserapannya tinggi,” ujarnya.
Terlebih, kata ia, kebutuhan akan tenaga kerja kesehatan seperti perawat memang tinggi.
Hal ini seiring dengan pembangunan yang masif di bidang kesehatan.
Baca Juga:KKN 34 UBK Tasikmalaya Mendorong Inovasi Desa dan Generasi SehatUBK Tasikmalaya Beri Edukasi Pencegahan Stunting Melalui Responsive Feeding
”Pembangunan rumah sakit di daerah-daerah banyak sekali, tentunya kebutuhan tenaga kesehatan pun tinggi,” katanya.
UBK, sambungnya, salah satu perguruan tinggi yang menyumbang lulusan tenaga medis cukup banyak di Jawa Barat bahkan nasional.
”UBK ini punya 8 kampus dengan 23 prodi yang terbesar di 8 kota di Jawa Barat, Jakarta, dan Jawa Tengah,” katanya.
Mahasiswanya pun tidak hanya berasal dari Jawa Barat tapi banyak yang berasal dari Sumatera bahkan Papua.
Untuk jurusannya memang kebanyakan Kesehatan, namun ada juga Ilmu Komunikasi dan Psikologi.
”Lulusan kami tidak hanya eksis di dalam negeri, tapi juga sudah banyak yang bekerja sebagai tenaga kesehatan di luar negeri, dosennya juga sudah banyak menerbitkan jurnal internasional. Hal ini sejalan dengan slogan UBK saat ini yakni Kesehatan Kami untuk Negeri dan Dunia,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Candra berpesan agar lulusan UBK Tasikmalaya menjadi lulusan yang tangguh dan berkontribusi pada pembangunan kesehatan daerah
Baca Juga:Memelihara Optimisme Sektor Ritel, APPBI DPD Jawa Barat Kunjungi Mal MalaysiaUBK Tasikmalaya Dorong Peningkatan Kesehatan Ibu Menyusui Lewat Inovasi Produk Herbal Nip-Soothe (SiMiCo)
”Jadilah anak muda yang mempercantik dan menghias Kota Tasikmalaya tercinta dengan prestasi dan pengabdian. Selain itu jadilah anak muda yang melestarikan budaya daerah dan bangga terhadap produk khas Tasikmalaya,” harapnya. (Lisna Wati)