Wisudawan UBK Tasikmalaya: Lulusan Kesehatan yang Tangguh, Siap Menangkal AI di Dunia Medis

UBK Tasikmalaya
Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Candra (tengah) berfoto bersama senat, dosen dan wisudawan UBK Tasikmalaya di Ballroom Hotel Santika, 22 Oktober 2025. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebanyak 169 wisudawan Universitas Bhakti Kencana (UBK) Tasikmalaya dilantik dalam acara wisuda di Ballroom Hotel Santika Tasikmalaya, Rabu, 22 Oktober 2025.

Wisudawan terdiri dari 11 lulusan D3 Kebidanan, 65 lulusan S1 Keperawatan Reguler dan RPL serta 93 lulusan Profesi Ners.

Dalam acara yang dihadiri Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Candra tersebut, digelar juga angkat sumpah Prodi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners.

Baca Juga:KKN 34 UBK Tasikmalaya Mendorong Inovasi Desa dan Generasi SehatUBK Tasikmalaya Beri Edukasi Pencegahan Stunting Melalui Responsive Feeding 

Wakil Rektor 1 UBK Tasikmalaya Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr apt Yani Mulyani MSi mengatakan bahwa dengan acara wisuda ini diharapkan lulusan terus berkomitmen terhadap visi dan misi lembaga yakni menjadi tenaga kesehatan yang mandiri, unggul dan berdaya saing.

”Kami juga mendorong lulusan untuk mengikuti perkembangan zaman dengan menguasai teknologi,” ujarnya.

Ia memaparkan, perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk bidang kesehatan.

Dari diagnosis penyakit, analisis citra medis, hingga manajemen rumah sakit, AI kini menjadi bagian integral dalam pelayanan kesehatan modern.

Karena itu, lulusan kampus kesehatan dituntut untuk tidak hanya memiliki kemampuan klinis, tetapi juga literasi digital dan pemahaman terhadap teknologi.

”Adaptasi terhadap AI bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Mereka yang mampu memadukan ilmu kesehatan dengan kecerdasan buatan akan menjadi tenaga profesional yang unggul, relevan, dan berdaya saing di masa depan,” terangnya.

Di samping menunjang dunia medis, di satu sisi AI juga menjadi tantangan bagi tenaga medis, makanya ia selalu menekankan kepada mahasiswa UBK agar perannya jangan sampai tergantikan dgn AI.

Baca Juga:Memelihara Optimisme Sektor Ritel, APPBI DPD Jawa Barat Kunjungi Mal MalaysiaUBK Tasikmalaya Dorong Peningkatan Kesehatan Ibu Menyusui Lewat Inovasi Produk Herbal Nip-Soothe (SiMiCo)

”Salah satu kelebihan utama manusia dibanding robot adalah kemampuan untuk menyentuh dengan rasa, atau human touch. Ini bukan sekadar sentuhan fisik, tapi juga sentuhan emosional dan empatik yang hanya bisa dilakukan oleh manusia. Dalam konteks tenaga kesehatan, hal ini sangat penting,” katanya.

Yani mengatakan, selama perkuliahan mahasiswa UBK tak hanya diajarkan mengenai kompetensi sesuai jurusan tapi juga dikenalkan dengan wawasan dan skill teknologi terbarukan.

”Lulusan disiapkan bisa menggunakan AI supaya tidak terkalahkan,” ujarnya.

0 Komentar