“Sepak bola Vietnam telah menaruh kepercayaan besar padanya dan meraih kesuksesan,” tulis Dantri.com.vn dikutip dari disway.id.
“Park Hang-seo memahami sepak bola Asia Tenggara dengan baik dan mampu membangun semangat serta disiplin tim. Tapi belum tentu ia bisa kembali sukses di negara lain seperti Indonesia.”
Beberapa warganet Vietnam bahkan menunjukkan skeptisisme terhadap kemungkinan Park melatih Indonesia.
Baca Juga:Persib Perbesar Lolos ke 16 Besar ACL 2, Bidik Kemenangan dari Selangor FC di Stadion GBLAIni Jadwal Live Streaming Persib vs Selangor FC dan Susunan Pemain Lengkap
Sebagian dari mereka menilai kesuksesan Park sangat kontekstual dengan sistem dan kultur sepak bola Vietnam, yang belum tentu dapat diterapkan secara langsung di Indonesia.
Di tengah diskusi publik itu, muncul pandangan lain yang menilai bahwa PSSI sebaiknya mempertimbangkan pelatih dengan pendekatan modern bergaya Eropa.
Hal tersebut didasari oleh komposisi skuad Garuda yang saat ini banyak diisi pemain diaspora dengan pengalaman bermain di Eropa.
Nama-nama seperti Xavi Hernandez dan Erik ten Hag bahkan disebut-sebut sebagai opsi ideal untuk proyek jangka panjang Timnas Indonesia karena filosofi permainan mereka dianggap lebih sesuai dengan karakter pemain saat ini.
Sementara itu, media Vietnam Soha.vn memberitakan bahwa Park Hang-seo tidak akan tergoda oleh spekulasi maupun tawaran resmi dari Indonesia maupun Thailand.
Rumor keterlibatan Park muncul setelah kedua negara tersebut berpisah dengan pelatih masing-masing—Thailand baru saja menghentikan kerja sama dengan Masatada Ishii, sementara Indonesia mengakhiri masa kepelatihan Patrick Kluivert.
Soha menilai, meskipun Park memiliki rekam jejak impresif di kawasan Asia Tenggara, peluang dirinya kembali ke kursi pelatih sangat kecil.
Baca Juga:Penasaran, Ini Kata-Kata Kapten Persib Jelang Laga Persib vs Selangor FC di ACL 2 yang Membuat Bobotoh TenangPersib Siaga 1 Hadapi Selangor FC, Bojan Hodak Bocorkan Kelebihan Klub Jagoan Malaysia Ini untuk Laga di ACL 2
Di usia 68 tahun, Park dianggap telah melewati fase puncak kariernya dan kini lebih memilih menikmati kehidupan yang tenang di Korea Selatan.
Media tersebut menambahkan, Park tidak merasa perlu lagi membuktikan apa pun setelah sukses besar bersama Vietnam.
Dalam laporannya, Soha juga menyoroti potensi risiko jika Park menerima tawaran dari Indonesia.
Media tersebut menilai bahwa pergantian pelatih di tubuh PSSI cenderung terjadi dalam waktu singkat, meski federasi tengah berupaya membangun stabilitas melalui kebijakan naturalisasi pemain.
Strategi yang dinilai berorientasi pada hasil cepat itu dianggap tidak sejalan dengan filosofi kepelatihan Park yang menekankan pada proses dan rencana jangka panjang.