Peirngati HSN 2025, Ribuan Santri di Kota Tasikmalaya Bakal Semarakan Longmarch Hari Ini

Hari Santri Nasional
Dokumentasi peringatan Hari Santri Nasional di Stadion Dadaha tahun 2024 lalu. (Ayu Sabrina/radartasik.id)
0 Komentar

Data Kementerian Agama mencatat, jumlah pesantren di Tasikmalaya termasuk yang tertinggi di Jawa Barat, dengan puluhan ribu santri yang aktif belajar di berbagai jenjang.

Sebelum 1980-an, peran tokoh agama seperti KH Zainal Mustafa yang merupakan pahlawan nasional, hingga masyarakat yang kental dengan nilai-nilai Islam. Saat ini, jejak ini tetap hidup dengan total ribuan pesantren yang terus berkembang, mengintegrasikan pendidikan tradisional dengan pelajaran modern.

Setiap peringatan Hari Santri, suasana religius diakui Forum Pondok Pesantren itu, selalu terasa di kota ini. Deretan santri berjalan beriringan mengenakan sarung dan peci, melantunkan shalawat sambil membawa bendera pesantren yang berkibar di sepanjang jalan utama. Bagi warga Tasikmalaya, longmarch bukan sekadar pawai, melainkan napas kebersamaan dan simbol penghormatan kepada tradisi keilmuan Islam.

Baca Juga:HUT Presiden Prabowo dan Kota Tasik Jadi Momentum Pengingat Perjuangan Gerindra Jawa Barat!Minta Dukungan Pembinaan, Sekolah Sepak Bola di Kota Tasikmalaya ini Silaturahmi ke DPRD

KH Nono berharap, momen kebersamaan hari ini menjadi semangat baru bagi pesantren untuk terus maju dan beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan jati diri.

“Kita ingin santri bukan hanya pandai mengaji, tapi juga siap berperan di tengah masyarakat. Dari pesantrenlah nilai kejujuran, kedisiplinan, dan kasih sayang itu lahir,” pungkasnya.

Dengan semangat itu, Tasikmalaya kembali menegaskan jati dirinya — bukan hanya sebagai kota religius, tetapi sebagai pusat peradaban santri yang terus menyalakan api moral bangsa. (Ayu Sabrina)

0 Komentar