“Dari paginya sudah menggelar berbagai acara seperti apel pagi, gelar budaya, kearifan lokal, dan nantinya taaruf serta kirab resolusi jihad masuk setelah Ashar harus sudah sampai Pendopo Bupati Kabupaten Ciamis,” jelasnya.
Ia menambahkan, kegiatan akan dilanjutkan dengan khataman Al-Qur’an, istigasah, tahlilan, doa bersama, pengajian, dan penampilan kesenian.
Selain itu, KH Arief menyoroti adanya pihak-pihak yang mencoba membingkai kehidupan pesantren secara negatif.
Baca Juga:HUT Presiden Prabowo dan Kota Tasik Jadi Momentum Pengingat Perjuangan Gerindra Jawa Barat!Minta Dukungan Pembinaan, Sekolah Sepak Bola di Kota Tasikmalaya ini Silaturahmi ke DPRD
“Ada beberapa kejadian framing kehidupan pondok pesantren yang tidak baik, jangan sampai dibiarkan. Karena yang framing ini tidak paham dan tidak bisa dibaca dengan kacamata akal atau logika saja,” ujarnya.
Ia menegaskan, adab yang diajarkan di pesantren adalah bagian dari cara menjemput keberkahan.
“Karena mereka tidak paham namanya berkah. Atau adab yang diajarkan di pondok pesantren adalah untuk menjemput keberkahan,” katanya.
Menutup pernyataannya, KH Arief menyampaikan bahwa PCNU Kabupaten Ciamis akan membuat petisi khusus untuk mengecam perilaku framing yang menyudutkan pesantren. (Fatkhur Rizqi)