RADARTASIK.ID – Filippo Galli, mantan bek legendaris AC Milan yang pernah menjadi bagian dari era keemasan di bawah Arrigo Sacchi dan Fabio Capello, memberikan pujian tinggi untuk kinerja Massimiliano Allegri musim ini.
Menurutnya, Milan kini tampil lebih matang, lebih solid, dan telah menemukan keseimbangan yang selama ini mereka cari.
“Perkembangan Milan versi Allegri? Saya sangat menyukainya,” ujar Galli dalam wawancara bersama Radio Anch’io Sport di Rai Radio 1 usai kemenangan Rossoneri atas Fiorentina pada laga penutup giornata ketujuh Serie A.
Baca Juga:Allegri Ungkap Rahasia Bawa AC Milan ke Puncak Klasemen: Main Rendah Hati saat Tak Kuasai BolaMengapa Allegri Sukses di AC Milan dan Tudor Gagal di Juventus
“Tim ini sudah menemukan keseimbangannya dan kini tahu bagaimana cara bertahan,” lanjutnya.
“Allegri sudah mengatakan sejak awal: untuk bisa mencapai puncak, Milan harus menyingkirkan kebiasaan mudah kebobolan—kelemahan besar musim lalu,” ulasnya.
Galli menilai bahwa perubahan gaya bermain Milan di bawah Allegri menjadi kunci utama kebangkitan mereka.
Jika musim lalu Rossoneri kerap tampil indah tapi rapuh di belakang, kini mereka bermain lebih efisien dan terukur.
“Tahun ini Milan bisa menang atas siapa pun, sedangkan tahun lalu mereka bisa kalah dari siapa pun,” tegasnya.
Menurut Galli, pendekatan Allegri yang menekankan keseimbangan antara serangan dan pertahanan membuat Milan lebih dewasa secara taktik.
Ia melihat karakter tim mulai terbentuk, dengan lini belakang yang jauh lebih disiplin dan lini tengah yang bekerja keras menjaga ritme permainan.
Baca Juga:Lebih Buruk daripada Thiago Motta, Tudor Jadi Korban Kesalahan Manajemen Juventus di Bursa TransferDua Gol Leao Kirim Fiorentina ke Zona Degradasi, Pioli Naik Pitam Disindir Luca Toni
Ketika ditanya apakah absennya Milan di kompetisi Eropa menjadi faktor penting dalam peningkatan performa tim, Galli dengan jujur mengakuinya.
“Untuk saat ini, ya. Milan memang butuh waktu untuk membangun kepastian dalam permainan,” katanya.
“Idealnya tentu mereka bermain di kompetisi Eropa, tapi seperti yang ditunjukkan Napoli musim lalu, tanpa jadwal padat di Eropa, tim bisa lebih fokus dan punya energi lebih besar untuk bersaing di satu turnamen,” paparnya.
Selain membahas performa Milan, Galli juga menyoroti tren minimnya gol di Serie A musim ini.
Dalam sembilan pertandingan terakhir, hanya sembilan gol tercipta—angka yang dinilainya mencerminkan penurunan kualitas penyelesaian akhir di lini depan.