Dampak Keracunan SDN Margamulya, Orang Tua MI Terpadu Cintaraja Tasikmalaya Tolak Distribusi MBG

MI terpadu cintaraja tolak MBG
MI Terpadu Cintaraja di Kabupaten Tasikmalaya (Diki Setiawan/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Orang tua siswa dan pihak Madrasah Ibtidaiyah (MI) Terpadu Cintaraja, Desa Cintaraja, Kecamatan Singaparna, menolak pendistribusian program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Penolakan muncul setelah terjadinya keracunan di SDN Margamulya, Singaparna. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mendistribusikan MBG ke sekolah itu juga membawahi MI Terpadu Cintaraja.

Salah satu orang tua siswa, Euis Dewi Wijayanti, mengatakan dirinya menghargai tujuan mulia program MBG, namun maraknya kasus keracunan di Kabupaten Tasikmalaya membuat orang tua cemas.

Baca Juga:HUT Presiden Prabowo dan Kota Tasik Jadi Momentum Pengingat Perjuangan Gerindra Jawa Barat!Minta Dukungan Pembinaan, Sekolah Sepak Bola di Kota Tasikmalaya ini Silaturahmi ke DPRD

“Termasuk kejadian yang menimpa siswa SDN Margamulya, terkait keracunan MBG. Ini tentunya menimbulkan banyak kekhawatiran bagi kami sebagai orang tua. Terutama bagi anak saya yang sekolah di MI Terpadu Cintaraja,” ujarnya.

Euis berharap program MBG ditinjau ulang dari sisi SOP, pengawasan, serta proses pengelolaan dan distribusinya agar lebih aman.

Hal senada disampaikan orang tua siswa lainnya, KH Cep Usman Ali SPdI. Ia menyebut kekhawatiran orang tua cukup beralasan, karena dapur yang sama sebelumnya menyalurkan makanan ke sekolah yang siswanya mengalami keracunan.

“Seperti di lapangan masih ditemukan adanya nasi yang basi, berlendir, sayuran mentah dan susu kadaluarsa, hal ini menjadi kekhawatiran orang tua bagi anaknya yang menerima MBG,” ungkapnya.

Ketua Yayasan MI Terpadu Cintaraja, H Tahyudin SAg, menjelaskan bahwa penolakan tersebut merupakan aspirasi resmi orang tua siswa yang disampaikan melalui grup WhatsApp.

“Jadi dasarnya itu karena banyaknya kejadian keracunan di sekolah di Kabupaten Tasikmalaya. Termasuk di SDN Margamulya, Singaparna, karena kita menerima manfaat MBG di dapur yang sama, dari SPPG Cikunir,” jelasnya.

Menurut Tahyudin, pihak sekolah telah mengirim surat keberatan dan pesan resmi kepada pihak SPPG Cikunir.

Baca Juga:Tayangan Tentang Ponpes Lirboyo Mengundang Gelombang Protes Kalangan Santri di PriatimAnggota DPRD Jawa Barat Diadukan Menghilangkan Mobil Hasil Penggelapan!

“Termasuk juga kejadian di beberapa daerah terkait adanya penerima manfaat yang keracunan, dan sesuai kesepakatan orang tua siswa kami (MI Terpadu Cintaraja), menolak MBG,” ujarnya.

Ia menegaskan, jika program tetap dipaksakan, sekolah hanya akan menerima menu kering seperti roti, susu, dan buah.

0 Komentar