TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota Tasikmalaya mulai menyiapkan langkah adaptasi menghadapi tekanan fiskal akibat pemangkasan dana transfer dari pusat.
Sikap itu sejalan dengan seruan efisiensi yang kini digaungkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui gagasan “Menu Puasa” yang dicetuskan Gubernur Dedi Mulyadi untuk menanamkan budaya hemat di tubuh birokrasi.
Meski program itu digagas di tingkat provinsi, Pemerintah Kota Tasikmalaya juga
Baca Juga:HUT Presiden Prabowo dan Kota Tasik Jadi Momentum Pengingat Perjuangan Gerindra Jawa Barat!Minta Dukungan Pembinaan, Sekolah Sepak Bola di Kota Tasikmalaya ini Silaturahmi ke DPRD
mulai menyiapkan langkah serupa untuk menyesuaikan diri. Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Raden Diky Chandra, menilai kondisi fiskal yang menantang justru menjadi kesempatan untuk berbenah.
“Efisiensi menantang kita untuk beradaptasi, menyesuaikan diri, dan bersyukur atas nikmat yang ada. Pemkot harus bekerja keras memberikan solusi agar kondisi keuangan bisa kembali stabil,” ujarnya usai menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya, Senin (20/10/2025).
Menurut Diky, upaya efisiensi bukan hanya soal pemangkasan, tapi juga pembentukan budaya baru di kalangan ASN supaya bisa lebih hemat, tangguh, dan sadar akan tanggung jawab sosial.
Ia pun menyinggung program Poe Ibu (Sapoe Sarebu), gagasan Gubernur Dedi Mulyadi yang mendorong ASN menabung kecil setiap hari untuk disalurkan kepada masyarakat.
“Program Poe Ibu itu bentuk gotong royong. Saya dulu di Garut punya ide serupa, tapi belum menyentuh masyarakat secara langsung. Kalau sekarang, semangatnya lebih luas dan menyentuh,” ujarnya.
Diky menekankan, dalam kondisi fiskal yang ketat, pemerintah daerah tidak bisa sekadar menunggu perubahan dari pusat, tapi harus lebih kreatif. Dalam hal ini pihaknya dituntut mencari cara untuk menjaga keseimbangan keuangan daerah.
“Kita harus bisa menata ulang cara kerja kita, hidup sederhana, tapi pelayanan tetap berjalan dengan baik,” katanya.
Baca Juga:Tayangan Tentang Ponpes Lirboyo Mengundang Gelombang Protes Kalangan Santri di PriatimAnggota DPRD Jawa Barat Diadukan Menghilangkan Mobil Hasil Penggelapan!
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Drs. Asep Goparullah, dalam wawancara beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa pemangkasan dana transfer dari pusat berdampak cukup signifikan.
“TKD kita sekitar Rp900 miliar, sekarang menjadi Rp600 miliar lebih, terpotong Rp219 miliar. Jadi cukup tinggi pemangkasannya,” ungkapnya.