RADARTASIK.ID – Nama Gilberto Mora kini jadi bahan pembicaraan hangat di dunia sepak bola Spanyol.
Meski baru berusia 17 tahun, wonderkid asal Meksiko ini disebut-sebut sebagai talenta luar biasa yang bisa melampaui bintang muda seperti Pelé di masa lalu dan Lamine Yamal di masa kini.
Lahir di Tijuana dan besar di akademi lokal, Mora mencuri perhatian setelah tampil gemilang bersama tim nasional senior Meksiko di bawah asuhan Javier Aguirre.
Baca Juga:Taklukkan Juventus 2-0 di Sinigaglia, Como Akhiri Puasa 43 Tahun Tanpa KemenanganSiapa Joaquin Panichelli? Striker Klasik Incaran AC Milan yang Ingin Balas Dendam ke River Plate
Ia dipanggil ke skuad utama untuk Piala Emas CONCACAF saat masih berusia 16 tahun dan langsung membuktikan diri.
Dalam turnamen itu, ia mencatat dua assist dan satu gol penentu yang membantu El Tri menaklukkan Amerika Serikat dan merebut gelar juara.
Mora pun menjadi pemain termuda dalam sejarah yang mengangkat trofi internasional, melewati rekor usia Pelé dan Yamal.
Tak heran jika Real Madrid langsung bergerak cepat untuk memboyongnya melalui kepala pemandu bakat Juni Calafat.
Los Blancos sudah memantau Mora sejak lama dan kini tengah mempertimbangkan investasi jangka panjang, sebagaimana mereka lakukan pada Vinicius Jr., Rodrygo, Reinier, Endrick, hingga Mastantuono.
Performa Mora di Piala Dunia U-20 semakin memperkuat reputasinya: tiga gol dan dua assist dalam lima laga membuat para pencari bakat Madrid semakin terkesan.
Menariknya, Mora merupakan putra seorang legenda sepak bola Meksiko sekaligus penggemar berat Real Madrid.
Baca Juga:Butuh Sosok Berpengalaman, Hansi Flick Minta Barcelona Angkut Bek Andalan Inter MilanKisah Wanda Nara Balas Dendam ke Inter Milan: Buat Icardi Naik Gaji Tiga Kali Lipat
Mora diwakili Agen ternama Rafaela Pimenta, yang juga mewakili Erling Haaland yang menegaskan kliennya sudah siap tampil di tim besar Eropa seperti Madrid.
“Gilberto siap bermain di mana saja,” ujarnya singkat, memberi sinyal bahwa masa depan sang pemain memang terbuka lebar dan Madrid tampak jadi tujuan paling logis.
Sementara itu, dari kubu Los Blancos, Eduardo Camavinga tengah berjuang kembali ke performa terbaiknya setelah serangkaian cedera musim lalu.
Dalam wawancara dengan Téléfoot, gelandang Prancis itu mengaku sempat frustrasi karena harus absen enam pekan akibat cedera pergelangan kaki.
“Yang paling berat adalah cedera terakhir. Saya bahkan tidak langsung memberi tahu orang tua saya, berharap kabarnya tidak seburuk itu,” kata Camavinga.