RADARTASIK.ID –Ketika AC Milan kokoh di puncak klasemen bersama Massimiliano Allegri, Juventus justru terpuruk di bawah asuhan Igor Tudor.
Media Italia Tuttomercatoweb menyoroti ada tiga hal penting yang membedakan nasib Allegri dan Tudor, yakni filosofi, manajemen dan ketenangan dalam bekerja.
Berbeda dengan periode terakhirnya di Juventus yang dipenuhi ketegangan dan konflik internal dengan direktur Cristiano Giuntoli, Allegri mendapat ruang untuk bekerja dengan tenang saat kembali ke Milan.
Baca Juga:Lebih Buruk daripada Thiago Motta, Tudor Jadi Korban Kesalahan Manajemen Juventus di Bursa TransferDua Gol Leao Kirim Fiorentina ke Zona Degradasi, Pioli Naik Pitam Disindir Luca Toni
Klub memberinya kepercayaan penuh untuk membangun tim sesuai visinya, tanpa tekanan dan intervensi berlebihan dari manajemen.
Di Milan, Allegri menghadirkan kembali ciri khasnya, tim bermain sangat terorganisir dan efektif meski kalah dalam penguasaan bola.
Bersama tim yang sebagian besar muda, ia berhasil menanamkan disiplin taktik dan mental juara yang menjadi fondasi suksesnya di masa lalu.
Dibantu oleh staf besar yang berjumlah sebelas orang dan program pembaruan menyeluruh, Allegri berhasil membentuk skuad yang kompak dan berkarakter.
Tidak adanya jadwal padat di kompetisi Eropa juga membuatnya leluasa mengembangkan pola permainan yang solid di Milan.
Hasilnya terlihat jelas. Milan menunjukkan kepribadian tinggi di lapangan meski kehilangan lima pemain utama yang cedera saat menaklukkan Fiorentina.
Dua pemain muda, Bartesaghi dan Athekame, tampil penuh percaya diri, sebuah bukti bahwa Allegri mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab dan semangat kolektif di tim.
Baca Juga:Gunakan Klausul Beckham, Son Heung-Min Ingin Gabung AC MilanFlorenzi Akui Pendukung AS Roma Lebih Galak Dibandingkan AC Milan: “Saya Tak Bisa Makan di Luar Jika Kalah”
Salah satu bukti paling nyata dari tangan dingin Allegri adalah kebangkitan Rafael Leao.
Untuk pertama kalinya musim ini, pemain Portugal itu tampil sebagai starter dan menjawabnya dengan dua gol penentu kemenangan atas La Viola.
Leao tak hanya menjadi pembeda di lapangan, tapi juga simbol perubahan mental tim.
Ia kini tampil lebih dewasa, lebih bertanggung jawab, dan siap memimpin, seperti yang diminta Allegri sejak hari pertama latihan pramusim.
“Leao kini percaya bahwa Milan bisa bersaing memperebutkan Scudetto — dan ia ingin jadi bagian utama dari perjalanan itu,” tulis media Italia tersebut.
Juventus Masih Terjebak Kekacauan
Kebalikan dari Milan, Juventus justru terjebak dalam kekacauan usai menderita kekalahan perdana di Serie A oleh Como.