Ketika membahas masa bermainnya di Inter Milan, Dalmat tak ragu menggambarkan suasana yang sangat kompetitif.
“Di sana seperti perang. Semua pemain adalah bintang internasional — Ronaldo, Seedorf, Vieri, Recoba, Zanetti, Blanc… Setiap sesi latihan seperti pertarungan untuk mempertahankan posisi,” katanya.
Dalmat juga mengungkap bahwa ruang ganti Inter pada masa itu dipenuhi kelompok-kelompok kecil yang membuat tim tidak pernah bersatu.
Baca Juga:Intip Gaji Petinggi Juventus di Tengah Kerugian Rp1 Triliun: Comolli Kantongi Rp18 Miliar SetahunFrancesco Totti: Aku Malu karena Meludahi Poulsen
“Ada banyak klan: Argentina, Italia, dan Prancis. Kami sebenarnya tidak bermain sebagai satu tim. Kami menang hanya karena talenta individu, bukan karena kekompakan,” paparnya.
Kini, di usia 46 tahun, Dalmat ingin berbagi pengalaman kepada pemain muda agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
“Saya ingin membantu mereka agar tidak mengulang kesalahan saya — supaya mereka bisa membangun karier yang benar-benar kuat dan berkelanjutan,” tuturnya.
Wawancar Dalmat menjadi pengingat bahwa di balik gemerlap era Ronaldo di Inter Milan, ruang ganti klub tersebut ternyata penuh ketegangan dan ego besar para bintang dunia.