Alparslan Erdem: Pirlo Gagal di Juventus Karena Taktiknya Tak Cocok dengan Ronaldo dan Dybala

Andrea Pirlo
Andrea Pirlo Foto: Tangkapan layar Instagram@andreapirlo21
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Mantan kolaborator Andrea Pirlo, Alparslan Erdem, mengungkap alasan mengapa proyek taktik sang legenda Italia gagal berkembang di Juventus.

Menurutnya, gaya permainan yang diterapkan Pirlo sama sekali tidak cocok dengan dua bintang utama saat itu, Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala.

Masa kepelatihan Pirlo di Juventus pada musim 2020/2021 memang berjalan singkat dan penuh tekanan, meski ia berhasil mempersembahkan dua trofi domestik—Coppa Italia dan Supercoppa Italiana.

Baca Juga:Intip Gaji Petinggi Juventus di Tengah Kerugian Rp1 Triliun: Comolli Kantongi Rp18 Miliar SetahunFrancesco Totti: Aku Malu karena Meludahi Poulsen

Namun di liga, Bianconeri hanya finis di posisi keempat Serie A, tertinggal 13 poin dari Inter Milan, serta tersingkir di babak 16 besar Liga Champions oleh Porto.

Di balik layar, muncul banyak perdebatan teknis di jajaran staf pelatih, terutama soal bagaimana memaksimalkan potensi Cristiano Ronaldo yang kala itu menjadi mesin gol utama Juventus.

Dalam wawancaranya dengan Bild, Erdem yang pernah bekerja bersama Pirlo di Fatih Karagümrük membeberkan hasil analisis internal tim pelatih Bianconeri kala itu.

“Kami melakukan analisis data, dan satu hal jadi jelas: Pirlo tidak menyukai peran Dybala dalam sistemnya, sementara Cristiano Ronaldo sama sekali tidak cocok dengan gaya bermain yang ia inginkan,” ujar Erdem, dikutip dari Bild.

Menurut Erdem, Pirlo mengusung filosofi sepak bola berbasis tekanan tinggi dan intensitas di area lawan, sesuatu yang sulit diterapkan dengan Ronaldo di lini depan.

“Pirlo ingin timnya menekan lawan sejak awal dan bermain dengan tempo tinggi. Tapi data menunjukkan Ronaldo adalah pemain yang paling jarang melakukan sprint cepat. Itu membuat sistemnya tidak berjalan optimal,” tambahnya.

Pirlo sendiri tak punya banyak ruang gerak. Status Ronaldo sebagai megabintang dunia membuatnya mustahil untuk dicadangkan.

Baca Juga:Francesco Totti: Saat Usia 12 Tahun, AC Milan Tawarkan 160 Juta Lira untuk Memboyong SayaAS Roma vs Inter Milan: Gasperini Siapkan Dybala Jadi Senjata Pamungkas dari Bangku Cadangan

“Pirlo sebenarnya lebih menyukai Álvaro Morata, karena dia ideal untuk formasi 4-4-2 yang diinginkannya,” ungkapnya.

“Tapi, bagaimana mungkin kamu mencadangkan Cristiano Ronaldo? Dia adalah Ronaldo—dan tidak ada yang bisa dilakukan Pirlo soal itu,” tutur Erdem.

Meski kini kritik terhadap taktiknya kembali mencuat, Pirlo sendiri sempat membela pendekatannya saat berbicara kepada Sky Sport Italia pada Mei 2021.

0 Komentar