Francesco Totti: Saat Usia 12 Tahun, AC Milan Tawarkan 160 Juta Lira untuk Memboyong Saya

pemecatan Ivan Juric
Legenda AS Roma Francesco Totti. (Francesco Totti/Instagram)  
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Legenda AS Roma, Francesco Totti, kembali mengenang perjalanan panjang kariernya, termasuk momen penting yang hampir mengubah hidupnya sejak usia belia.

Dalam wawancara bersama Luca Toni di program Prime Sport, mantan kapten Giallorossi itu mengungkapkan kisah menarik ketika dirinya hampir direkrut AC Milan.

“Saat saya berusia 12 tahun, Ariedo Braida datang ke rumah dan menawarkan 160 juta lira untuk membawa saya ke Milan,” kenang Totti.

Baca Juga:Mengapa Akuisisi Oaktree oleh Brookfield Jadi Kabar Baik untuk Inter Milan?La Gazzetta: Jersey AC Milan Paling Bernilai di Serie A, Inter Urutan Kedua

“Namun ibu saya ingin melindungi saya dan membuat saya tetap di Roma. Jadi, tidak ada yang terjadi,” lanjutnya.

Pada akhir 1980-an, 160 juta lira Italia setara kira-kira Rp220 juta rupiah, jumlah yang sangat besar untuk ukuran transfer pemain muda berusia 12 tahun pada masa itu.

Sebagai perbandingan, nilai itu setara dengan lebih dari Rp3 miliar jika disesuaikan dengan inflasi dan daya beli masa kini.

Totti kemudian mengaku keputusan itu menjadi titik awal dari kisah cintanya dengan Roma yang tak pernah berakhir.

“Bagi saya, Giannini adalah dewa. Beberapa bulan kemudian, saya beruntung bisa bermain bersamanya. Sedangkan Mazzone adalah ayah kedua saya — dia yang benar-benar mengubah karier saya,” katanya.

Meski sempat mendapat banyak tawaran, Totti menegaskan bahwa hatinya selalu milik Roma.

“Selain Real Madrid, saya juga menerima tawaran besar dari MLS di Amerika Serikat. Bahkan sebelum laga perpisahan saya, Sinisa Mihajlovic menelepon dan mengajak saya bergabung ke Torino,” ungkapnya.

Baca Juga:Media Italia: Empat Pemain Senior Terpaksa Tinggalkan Inter karena Aturan OaktreeLegenda Juventus Sarankan Allegri Lebih Sering Mainkan Nkunku: Ia Kurang Menit Bermain di AC Milan

Namun, Ia merasa tak pernah tergoda untuk pindah ke klub selain Roma.

“Saya tidak pernah bisa membayangkan mengenakan seragam lain. Saya tidak menyesal sedikit pun. Pilihan saya selalu: Roma atau Roma. Saya lahir di sini, dan saya akan mati di sini,” tegasnya.

Totti menambahkan, kesetiaan seperti itu mungkin sulit terulang di era sepak bola modern saat ini.

“Sulit menemukan orang lain yang mau melakukan hal yang sama seperti saya — untuk klub dan kotanya sendiri,” ucapnya penuh kebanggaan.

0 Komentar