Namun, yang paling ia sesali adalah insiden ludah ke arah Christian Poulsen saat Euro 2004.
“Sampai sekarang aku tidak sadar kalau aku benar-benar meludahinya. Aku malu karenanya,” tutur Totti.
“Itu gestur yang buruk, dan sebagai pesepakbola, aku sendiri tidak bisa menerima tindakan seperti itu. Tidak pantas,” pungkasnya.
Baca Juga:AS Roma vs Inter Milan: Gasperini Siapkan Dybala Jadi Senjata Pamungkas dari Bangku CadanganRekor Buruk Allegri saat Hadapi Fiorentina: AC Milan Cuma Sekali Menang dan Kehilangan Scudetto pada 2012
Kejujuran Totti menunjukkan dirinya bukan hanya sebagai legenda dan ikon AS Roma, tapi juga sebagai sosok yang berani mengakui kesalahan dan tetap mencintai sepak bola apa adanya.