RADARTASIK.ID – Legenda AS Roma, Francesco Totti, kembali mengenang sejumlah momen paling emosional dan kontroversial dalam kariernya.
Dalam wawancara bersama mantan rekan setimnya, Luca Toni, di program Prime Sport, Totti berbicara terbuka tentang hubungan tegangnya dengan pelatih hingga insiden yang membuatnya menyesal sampai sekarang.
Totti menceritakan masa sulit bersama Luciano Spalletti, yang kembali melatih Roma pada 2016.
Baca Juga:AS Roma vs Inter Milan: Gasperini Siapkan Dybala Jadi Senjata Pamungkas dari Bangku CadanganRekor Buruk Allegri saat Hadapi Fiorentina: AC Milan Cuma Sekali Menang dan Kehilangan Scudetto pada 2012
Menurutnya, hubungan mereka tak lagi sehangat seperti di era pertama sang pelatih.
“Spalletti datang untuk membujuk saya berhenti, dengan dukungan klub. Tapi dia bukan lagi orang yang sama seperti pada 2005,” kata Totti.
Legenda hidup Roma itu juga mengungkap bahwa keputusannya untuk pensiun bukan sepenuhnya berasal dari dirinya.
“Suatu hari mereka datang ke rumah saya dan bilang bahwa saya akan bermain di derby terakhir. Saya tahu cepat atau lambat saya harus berhenti, tapi saya masih merasa baik, kaki dan kepala saya masih bekerja,” ujarnya.
“Yang paling mengecewakan saya bukan Spalletti, tapi klub. Saya bahkan bilang saya siap bermain tanpa dibayar, hanya untuk Roma,” tambahnya.
Totti mengaku sangat terpukul dan menangis selama bermingu-minggu setelah memutuskan gantung sepatu.
“Selama tiga minggu saya menangis setiap hari. Saya takut, kehilangan arah. Saya membaca ulang surat perpisahan itu di kamar mandi, dan menangis lagi,” ungkapnya.
Baca Juga:Mengapa Akuisisi Oaktree oleh Brookfield Jadi Kabar Baik untuk Inter Milan?La Gazzetta: Jersey AC Milan Paling Bernilai di Serie A, Inter Urutan Kedua
“Hari itu di Olimpico seperti perpisahan antara ibu dan anak,” kenangnya dengan suara bergetar.
Selain kisah emosional, Totti juga menyinggung berbagai insiden panas yang mewarnai kariernya.
Salah satunya adalah ketika ia menendang Mario Balotelli dalam laga Coppa Italia.
“Tendangan ke Balotelli? Itu sudah lama kupikirkan. Dia masih muda dan fenomenal, tapi juga arogan. Aku hanya berpikir, kalau ada kesempatan, akan kumanfaatkan untuk mengusirnya ke tribun,” ucapnya jujur.
“Tapi kami akhirnya berdamai, dan kini bisa menertawakannya bersama,” terangnya.
Totti juga mengakui emosinya sempat meledak saat beradu dengan Francesco Colonnese.
“Dia bilang Cristian bukan anakku. Aku sudah tidak tahan lagi,” katanya.