425 Mahasiswa Umtas Diwisuda, Diharapkan Menjadi Intelektual Berdaya Saing Global

WISUDA
Rektor Umtas, Neni Nuraeni MKep Ns SpKepMat memasangkan slempang kepada wisudawan berprestasi di Graha Asia, Rabu (15/10/2025). (Fitriah Widayanti/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebanyak 425 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas) mengikuti prosesi wisuda dalam Sidang Senat Terbuka yang digelar di Graha Asia, Rabu (15/10/2025).

Dengan mengusung tema Spirit Sang Pencerah: Mencetak Intelektual Berilmu, Berakhlak, dan Berdaya Saing Global untuk Mencerahkan, Umtas menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kejernihan hati, keteguhan moral, dan wawasan luas terhadap dunia.

Rektor Umtas, Neni Nuraeni MKep Ns Sp Kep Mat, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil tracer study, sekitar 72,7 persen lulusan Umtas tahun 2024 telah terserap di dunia kerja.

Baca Juga:Sharp Tingkatkan Mutu Lulusan SMK Lewat Program Sharp Class di SMKN 39 JakartaPKBM Saraluna Tasikmalaya Tingkatkan Kompetensi Instruktur Kecantikan Lewat Program Instruktur Naik Kelas

Sebagian besar di antaranya, kata dia, bekerja di sektor kesehatan, baik di dalam maupun luar negeri. “Banyak lulusan kami bekerja di bidang kesehatan karena Umtas menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga penyalur tenaga kerja ke luar negeri, seperti ke Jerman dan Timur Tengah,” ujar Neni kepada Radar, Rabu (15/10/2025).

Ia menambahkan, guna memperkuat daya saing global mahasiswa, pihaknya memasukkan pembelajaran bahasa Jerman ke dalam kurikulum.

“Salah satu strategi yang kami lakukan adalah membekali mahasiswa dengan kemampuan bahasa Jerman, karena itu menjadi syarat penting jika ingin bekerja di sana,” terang Neni.

Selain fokus pada penyerapan tenaga kerja, Umtas juga berupaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Salah satunya melalui mata kuliah wajib kewirausahaan di seluruh program studi serta pendirian Inkubator Bisnis sebagai wadah bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan usaha.

Melalui program tersebut, mahasiswa dibimbing untuk memahami proses produksi, pemasaran, hingga pengurusan legalitas usaha, termasuk sertifikasi halal.

“Kadang ada mahasiswa yang sudah punya produk, tapi kesulitan dalam pemasaran atau belum memiliki label halal. Di Inkubator Bisnis ini mereka dilatih bagaimana memasarkan, mengurus izin, hingga memproduksi secara halal,” jelasnya.

Neni berharap, para lulusan Umtas tidak hanya siap bekerja sesuai bidang keilmuannya, tetapi juga mampu memberi dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya.

Baca Juga:BPJS Kesehatan Gelar Satya JKN Award 2025, Wujud Gotong Royong Bangsa Lindungi PekerjaMAN 1 Tasikmalaya Borong Prestasi di Kemah Bhakti PKS 2025, Unggul di Jabar dan Batalyon Sukapura

“Sebetulnya ijazah dan IPK bukan satu-satunya acuan keberhasilan. Yang terpenting adalah kecerdasan emosional dan sosial, kemampuan beradaptasi, mengelola emosi, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan lingkungan,” harapnya. (Fitriah Widayanti)

0 Komentar