Ia menambahkan, kesesuaian latar belakang keilmuan dengan jabatan yang diemban juga menjadi faktor penting. Pemimpin OPD, kata dia, mesti memiliki kerangka pikir dan pemahaman yang mendalam terhadap bidang yang dipimpinnya.
“Kalau kepala dinas tidak paham bidangnya, nanti repot. Dia tidak bisa membaca peta persoalan, mengevaluasi program, atau membuat kebijakan yang efektif. Akhirnya cuma rutinitas, tidak ada inovasi,” ujar dosen yang juga pemerhati kebijakan publik ini.
Menurut Syarif, inovasi hanya lahir dari pejabat yang memiliki kombinasi antara kapasitas, pengalaman praktik baik, dan kematangan berpikir. “Kalau tiga hal itu tidak dimiliki, ya ujungnya cuma seremonial. Tidak akan lahir program kerja nyata yang bisa mengurai masalah di sektor yang ditangani,” tambahnya.
Baca Juga:Tayangan Tentang Ponpes Lirboyo Mengundang Gelombang Protes Kalangan Santri di PriatimAnggota DPRD Jawa Barat Diadukan Menghilangkan Mobil Hasil Penggelapan!
Ia juga menilai Pemkot Tasikmalaya sudah berada di arah yang benar dengan mulai menerapkan manajemen talenta sebagai bagian dari sistem merit ASN. Namun, tantangannya kini adalah menjaga konsistensi dan transparansi di lapangan
“Semangatnya sudah bagus. Tinggal bagaimana implementasinya jangan setengah hati. Pemerintah harus objektif, bisa menjelaskan secara ilmiah kenapa seseorang dipilih. Itu namanya merit sistem sejati,” ujarnya.
Syarif menegaskan, manajemen talenta bukan hanya soal administrasi ASN, tapi juga ruang dialektika publik yang sehat.
“Sistem ini seharusnya membuka ruang interaksi rasional antara pemerintah dan masyarakat. Masyarakat bertanya dengan akal sehat, pemerintah menjawab dengan akal sehat juga. Semua berbasis data, bukan rasa,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala BKPSDM Kota Tasikmalaya Gungun Pahlagunara menegaskan, seluruh tahapan masih berjalan sesuai mekanisme dan belum sampai pada hasil.
“Tidak diumumkan, bukan seperti lelang jabatan. Semua masih diproses,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi, Senin (13/10/2025).
Sumber internal lain menyebutkan, proses saat ini berada di tahap penilaian akhir potensi dan kompetensi, termasuk integrasi data kinerja melalui sistem MyASN BKN.
Baca Juga:Masuk PNS Berprestasi Jabar, Dua ASN Kota Tasikmalaya Diuji Para Dosen Kampus TernamaKetua DPD Gerindra H Amir Mahpud Bersyukur Tokoh Jawa Barat Diangkat Jadi Wamendagri!
Persentase penilaian dalam tahap wawancara relatif besar dan berpengaruh terhadap penilaian secara signifikan. Sehingga asumsi-asumsi yang muncul bisa saja meleset dan belum bisa dibuktikan sampai nanti pelantikan. (Firgiawan)