RADARTASIK.ID – Zlatan Ibrahimovic kembali mengenang momen-momen penting dalam hidup dan kariernya dalam sebuah wawancara panjang di acara This is Me yang tayang di Canale 5.
Mantan striker Swedia yang kini menjadi penasihat senior RedBird, pemilik AC Milan, berbicara terbuka tentang hari perpisahannya dengan sepak bola, kecintaannya pada Milan, serta nilai-nilai yang ia tanamkan kepada anak-anaknya.
Ia mengenang hari perpisahannya dari sepak bola sebagai momen yang penuh emosi dan spontan.
Baca Juga:La Gazzetta: AC Milan Raup Rp1,76 Triliun dari Perpanjangan Kontrak dengan EmiratesGasperini Cadangkan Dybala Saat Hadapi Inter, Tunjuk Dovbyk Pimpin Lini Serang AS Roma
Menurutnya, hari itu sangat istimewa karena ia sengaja tidak ingin tahu detail acara perpisahan agar semua emosi keluar secara alami.
Ia mengaku sempat merasa takut sebelum mengambil keputusan untuk pensiun, sebab sepanjang hidupnya ia hanya mengenal sepak bola.
Namun akhirnya, ia menerima kenyataan itu dengan lapang dada.
Momen perpisahan itu, kata Ibra, berubah menjadi lautan air mata. Ia sempat berharap mendapat kekuatan dari rekan-rekan setimnya, tetapi justru mereka yang lebih dulu menangis.
Ketika beralih kepada istrinya, ternyata sang istri juga tidak kuasa menahan tangis. Begitu pula para suporter di tribun yang ikut hanyut dalam kesedihan.
“Akhirnya semua emosi keluar dari hati,” ujarnya.
Ibra juga mengungkapkan betapa besar peran para suporter Milan dalam hidupnya.
Mereka menyambutnya dengan kebahagiaan saat pertama kali datang, lalu dengan cinta ketika ia kembali di periode keduanya.
Ia juga menuturkan bahwa gelar Scudetto terakhir bersama Milan menjadi pencapaian paling memuaskan dalam kariernya.
Baca Juga:Siapa Gustavo Sà? Gelandang Muda Terbaik Portugal Seharga Rp262 Miliar Incaran JuventusMatteo Moretto: Juventus Siapkan Pelatih Chelsea untuk Gantikan Tudor
Saat ditanya apakah dirinya akan selalu menjadi Milanista, Ibra menjawab tegas: “Selamanya.”
“Karena apa yang Milan berikan kepada saya tidak akan pernah saya lupakan. Mereka memberi saya kebahagiaan. Kali kedua, mereka memberi cinta — dan saya juga membalasnya,” ungkapnya.
“Saya bermain dengan pemain yang 20 tahun lebih muda dari saya. Sekarang saya mencoba mencari adrenalin di tempat lain, tapi rasanya tidak akan pernah sama,” tambahnya.
Selain berbicara soal karier, Ibrahimovic juga membahas kehidupan pribadinya, terutama bagaimana ia mendidik dua anaknya.
Ia menyadari anak-anaknya hidup berbeda karena dikenal sebagai “anak Zlatan”.