Banyak Sekolah Rusak, Wabup Tasikmalaya Temui Kemendikdasmen, Dorong Bantuan Revitalisasi Bangunan Sekolah

SDN Curugtelu Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya
Siswa-siswi di SDN Curugtelu Desa Bojongsari Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya minta Gubernur Jabar Dedi Mulyadi perbaiki sekolahnya, Senin 13 Oktober 2025. (Tangkap Layar)
0 Komentar

Dari jumlah tersebut, sekitar 268 sekolah tercatat mengalami kerusakan, baik ringan maupun berat.

“Kondisi bangunan memang cukup memprihatinkan. Banyak sekolah yang bangunannya rusak berat. Kami terus berupaya agar sekolah-sekolah itu bisa mendapatkan bantuan secara bertahap,” ujar Jani.

Sementara itu, Kabid SD Disdikbud Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Solihin, mengungkapkan bahwa seluruh sekolah yang kondisinya rusak telah diajukan untuk memperoleh bantuan perbaikan, baik untuk ruang kelas maupun fasilitas pendukung lainnya.

Baca Juga:Hadirkan Tata Kelola Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya yang Modern, Inovasi E-GIFT Jadi SolusinyaDinas PUTRLH Kabupaten Tasikmalaya Gerak Cepat Lakukan Perbaikan di Ruas Jalan Salopa-Manonjaya

“Kami sudah melakukan berbagai langkah agar sekolah-sekolah rusak segera mendapatkan bantuan. Salah satunya dengan melakukan audiensi langsung ke Kementerian Pendidikan,” ujarnya.

Ahmad menuturkan, hasil dari upaya tersebut sudah mulai terlihat dengan terlaksananya perbaikan 53 ruang kelas melalui program bantuan pusat. Meski begitu, ia mengakui masih banyak sekolah yang belum tersentuh program revitalisasi, di antaranya SDN Curugtelu di Kecamatan Culamega dan SDN Pantilaksana di Kecamatan Cipatujah.

“Dua sekolah itu belum mendapat bantuan tahun ini, tetapi sudah kami masukkan dalam daftar prioritas untuk tahun depan,” jelasnya.

Ahmad menjelaskan, proses pengajuan bantuan perbaikan sekolah dilakukan melalui sistem Dapodik dan platform Krisna, yang menjadi acuan pemerintah pusat dalam menentukan penerima bantuan.

“Kami hanya bisa mengajukan sesuai kondisi faktual di lapangan. Namun, keputusan akhir mengenai sekolah mana yang mendapat bantuan berada di tangan pemerintah pusat,” terangnya.

Dari total 1.062 SD di Kabupaten Tasikmalaya, lanjut Ahmad, sebagian besar masih mengalami kerusakan karena faktor usia bangunan dan minimnya rehabilitasi selama bertahun-tahun.

“Kalau setiap tahun hanya sekitar 50 sekolah yang mendapat bantuan, artinya butuh waktu hampir 20 tahun untuk memperbaiki semuanya,” ungkapnya.

Baca Juga:Pastikan Tenaga Kerja Terlindungi Jaminan Sosial, Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasi Peraturan DaerahTak Bisa Hanya Fokus Jalan, Komisi III Sentil Bupati Tasikmalaya: Jangan Lupakan Pelayanan Dasar Lainnya!

Tahun ini, Ahmad menyebut lebih dari 150 sekolah dasar sudah mendapat bantuan perbaikan dari dana APBD maupun bantuan pemerintah pusat. Ia berharap jumlah tersebut bisa ditingkatkan pada tahun berikutnya.

“Kami berharap tahun depan bantuan dari pusat bisa kembali turun, agar lebih banyak sekolah yang direhabilitasi dan anak-anak bisa belajar di tempat yang lebih layak,” ujarnya. (ujg)

0 Komentar