Totti menilai perjalanan Roma musim ini masih panjang dan berharap tim tetap fokus pada target realistis untuk lolos ke Liga Champions.
“Musim masih jauh. Kalau Roma bisa bertahan di posisi atas sampai 7–8 laga terakhir, barulah kita bisa mulai bermimpi, Untuk saat ini, tujuan utama tetap finis di zona Liga Champions,” ungkapnya.
Di akhir wawancara, Totti kembali mengenang momen terbaiknya melawan Inter.
“Gol saya di San Siro mungkin adalah yang paling indah dalam karier saya, Tapi saya juga mencintai gol ke gawang Sampdoria di Genoa. Dua-duanya punya tempat spesial di hati saya,” ,” kenangnya.
Baca Juga:Cinta dan Kebahagiaan Buat Ibrahimovic Jadi Penggemar AC Milan SelamanyaLa Gazzetta: AC Milan Raup Rp1,76 Triliun dari Perpanjangan Kontrak dengan Emirates
Ketika ditanya tentang keputusan paling romantis dalam hidupnya, Totti menjawab tanpa ragu.
“Tetap bersama Roma selama 25 tahun. Itu pilihan yang tidak akan pernah saya ubah. Itulah yang membuat saya berbeda dari yang lain,” pungkasnya.
Sebagai legenda hidup Roma, Totti mengingatkan bahwa menghadapi Inter bukan sekadar soal strategi, tapi juga soal hati, keberanian, dan helm tempur yang siap dipakai sejak menit pertama.