Ultras Como Marah Duel Lawan AC Milan Digelar di Australia: Jangan Ajari Kami Berkorban demi Kebaikan Bersama

fans Como
Ilustrasi fans Como Foto: Tangkapan layar Instagram@comofootball
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Keputusan untuk menggelar laga Como vs AC Milan di Australia memantik kemarahan besar dari kelompok ultras Como.

Mereka menilai keputusan tersebut sebagai bentuk pelecehan terhadap identitas klub dan para pendukung setia yang telah menemani perjalanan Como dari masa sulit hingga kini.

Pertandingan yang dijadwalkan berlangsung di Perth itu merupakan bagian dari upaya promosi global Serie A.

Baca Juga:Gattuso Berjanji Akan Pergi ke Luar Negeri Jika Gagal Bawa Italia Lolos ke Piala DuniaDaftar Bek Tengah Incaran Inter Milan untuk Gantikan Acerbi dan de Vrij: Dari Jay Idzes Hingga Marc Guehi

Namun, langkah ini justru memicu kontroversi. Banyak pihak, termasuk pemain dan pelatih Cesc Fabregas yang telah menyuarakan ketidaksetujuan mereka.

Lewat pernyataan resmi yang dikutip MilanPress, kelompok Como Curva menyampaikan kecaman keras terhadap keputusan klub dan UEFA.

Mereka menilai keputusan tersebut mengabaikan makna sejati dari pengorbanan para suporter.

“Kami membaca pernyataan klub dalam diam dan dengan hormat, tetapi kini kami tidak bisa berdiam diri lagi,” tulis mereka.

“Presiden dan klub yang terhormat, kami tahu posisi Anda terkait laga di Perth. Anda bicara tentang ‘kebaikan bersama’, tentang ‘pertumbuhan’, dan tentang ‘pengorbanan’. Tapi mari kita luruskan satu hal: Como tanpa penduduknya bukanlah Como,” lanjutnya.

Dalam pernyataan bernada emosional itu, ultras menegaskan bahwa pengorbanan bukan sekadar kata-kata indah dalam pidato manajemen, melainkan realitas yang mereka jalani setiap minggu.

“Kami adalah mereka yang bekerja dari Senin hingga Sabtu, lalu menempuh ratusan kilometer setiap Minggu demi mendukung tim ini,” ucap pendukung garis keras itu.

Baca Juga:Aturan Oaktree Jadi Batu Sandungan Inter Perpanjang Kontrak Carlos AugustoKandidat Scudetto Versi Capello: Napoli dan Inter Terdepan, AC Milan di Urutan Kelima

“Kami membayar semuanya dari kantong sendiri, bahkan saat Como masih di Serie D, di stadion-stadion kecil yang bahkan GPS pun sulit menemukannya,” jelasnya.

Ultras Como juga menuding manajemen telah kehilangan arah dan mengabaikan esensi sepak bola.

“Jangan ajari kami apa arti ‘berkorban demi kebaikan bersama’. Kami sudah melakukannya seumur hidup. Mendengar kami harus ‘berkorban lagi’ demi pertandingan 14.000 kilometer dari rumah adalah hal yang keterlaluan,” tegas mereka.

Menurut mereka, sepak bola sejati hidup di tribun penonton, bukan di ruang rapat sponsor.

0 Komentar