Ponpes Cipasung Kabupaten Tasikmalaya Layangkan Keberatan ke Trans7

surat keberatan ponpes cipasung atas tayangan trans7
Surat keberatan ponpes cipasung atas tayangan program Xpose Uncensored di Trans7.
0 Komentar

“Mereka membangun sentimen negatif atas dunia pesantren. Feodalisme dan perbudakan menjadi senjata utama untuk menggiring opini publik dan membangun kosakata negatif atas pesantren,” ungkap Diki.

Menurutnya, pesantren telah berperan besar dalam sejarah bangsa bahkan sebelum Indonesia merdeka.

“Pesantren telah hadir membumi menarasikan arah bangsa ini, menjadi guardian of value, garda terdepan menjaga nilai dan moral. Telah terbukti bahkan tidak perlu dibuktikan kembali,” ujarnya.

Baca Juga:Tayangan Tentang Ponpes Lirboyo Mengundang Gelombang Protes Kalangan Santri di PriatimAnggota DPRD Jawa Barat Diadukan Menghilangkan Mobil Hasil Penggelapan!

Ia menilai, serangan terhadap pesantren adalah upaya kelompok tertentu yang ingin mengikis identitas bangsa.

“Serangan-serangan itu menunjukkan betapa strategisnya peran pesantren dalam menjaga moral bangsa. Dunia pesantren terlalu kuat untuk diluluhlantakkan. Jaga kiai, jaga santri, dan jaga pesantren,” tambahnya.

Ketua KNPI Singaparna, Yudhi Adi Rahmatillah, juga menilai pemberitaan tersebut tidak pantas.

“Kami resah dengan adanya berita yang menghinakan adab dan perilaku santri,” ungkapnya.

Menurut Yudhi, seharusnya media lebih bijak memilih topik pemberitaan.

“Media seharusnya bisa tahu mana yang menjadi edukasi, bukan pemberitaan yang mendiskreditkan adab dan perilaku santri,” tegasnya.

Ia menjelaskan, sikap santri yang menundukkan kepala atau merangkak di hadapan kiai merupakan bentuk ta’dzim dan penghormatan.

“Itu memang perilaku santri yang seharusnya dilakukan kepada guru atau kiai dengan menjaga etika,” katanya.

Baca Juga:Masuk PNS Berprestasi Jabar, Dua ASN Kota Tasikmalaya Diuji Para Dosen Kampus TernamaKetua DPD Gerindra H Amir Mahpud Bersyukur Tokoh Jawa Barat Diangkat Jadi Wamendagri!

Yudhi berharap media tidak gegabah dalam menyiarkan isu yang menyangkut adab dan etika santri.

“Saya menginginkan pihak berwenang harus respon cepat sebelum terlambat. Jangan sampai Tasik terbakar terulang kembali di tahun 2025 ini,” tandasnya. (Diki Setiawan)

0 Komentar