Mulai Beroperasi Hari Ini, Dapur MBG Gunung Tandala Kota Tasik Distribusikan 636 Paket Makan Bergizi Gratis

dapur MBG gunung tandala kota tasikmalaya
Petugas SPPG menjelaskan food tray yang digunakan untuk distribusi MBG di wilayah Gunung Tandala, Selasa 14 Oktober 2025. (Ayu Sabrina/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kawalu mulai menyalakan dapurnya. Hari ini, dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) Gunung Tandala resmi meluncurkan distribusi perdana sebanyak 636 paket makanan bergizi yang kebanyakan bagi penerima manfaat yang terdiri dari ibu hamil (Buhamil), ibu menyusui (Busui), dan balita (B3).

Jumlah ini menurutnya masih terhitung sedikit, sebab SPPG baru itu mesti menghadapi banyak sekolah yang sudah memiliki kontrak dengan SPPG lain yang bahkan di luar Kawalu. Namun demikian tak lantas mesti ‘rebutan’ konsumen.

“Besok (hari ini, red) mulai launching distribusi sebanyak 636 untuk rata-rata penerima MBG B3. Distribusi juga ke penggerak posyandu di beberapa titik,” ujar Sopyan E Herdiana, Public Relation SPPG Gunung Tandala, saat ditemui di Kawalu, Selasa (14/10/2025).

Baca Juga:Tayangan Tentang Ponpes Lirboyo Mengundang Gelombang Protes Kalangan Santri di PriatimAnggota DPRD Jawa Barat Diadukan Menghilangkan Mobil Hasil Penggelapan!

Menurutnya, pelaksanaan distribusi ini bukan sekadar kegiatan logistik, tetapi juga proses belajar kolektif tentang waktu, kesiapan dapur, dan pola kerja baru. Sopyan menyebut, pihaknya tengah menerapkan konsep “hitung mundur”, yakni menyesuaikan waktu masak dan kirim berdasarkan permintaan sekolah dan penerima manfaat.

“Kami koordinasi dengan penerima manfaat, mau dikirim jam berapa. Karena jumlahnya masih sedikit, jam 3 atau jam 4 subuh masih bisa kami kejar untuk pengiriman jam 12 siang. Kami sedang belajar mapping waktu dan distribusi,” jelasnya.

Langkah ini menjadi penting karena ritme kerja dapur MBG sangat berbeda dari posyandu biasa yang umumnya beroperasi sebulan sekali. Kini, kegiatan memasak dan mendistribusikan makanan dilakukan lima hari dalam seminggu. Artinya, para relawan, juru masak, dan tim logistik harus beradaptasi pada sistem yang jauh lebih intensif.

Sopyan juga menjelaskan bahwa dalam penyediaan bahan baku, pihaknya berkomitmen untuk memberdayakan potensi lokal.

“Untuk suplier, konsepnya rekrutmen dari wilayah sekitar. Kalau tidak ada, ya baru mencari opsi lain. Tapi yang tidak boleh itu belanja ke pasar. Kita tetap harus dari petaninya,” ujarnya menegaskan.

Di Kawalu, program MBG melibatkan tujuh dapur utama, termasuk SPPG Gunung Tandala. Masing-masing dapur akan melayani wilayah terdekatnya agar distribusi berjalan efisien dan tidak terjadi tumpang tindih. Namun, Sopyan menekankan pentingnya kerja sama antardapur dan menghindari kesan kompetisi.

0 Komentar