RADARTASIK.ID – Jurnalis Italia, Andrea Distaso, meminta media di negaranya untuk tidak berlebihan dalam memuji dua penyerang muda yang tengah naik daun, Pio Esposito dan Francesco Camarda.
Dalam kolomnya di Calciomercato, Distaso mengakui keduanya pantas mendapat apresiasi atas performa impresifnya di tengah krisis talenta sepak bola Italia.
Namun, ia mengingatkan agar euforia terhadap dua pemain muda ini tidak berubah menjadi tekanan berlebihan.
Baca Juga:Agen Super Tawarkan Neymar ke Napoli dan Inter, Ancelotti Buka Pintu untuk Timnas BrasilSacchi Sebut Zidane Belajar dari AC Milan Saat Melatih Madrid: Ia Belajar dari Kegagalan Los Galacticos
“Pio Esposito dan Francesco Camarda kini selalu menjadi sorotan, baik karena performa di klub maupun kontribusi untuk tim nasional,” tulis Distaso.
“Italia sudah lama tak punya dua talenta murni seperti mereka, tapi justru karena itu, risiko mereka terseret dalam pusaran media sangat besar,” lanjutnya.
Camarda, striker kelahiran 2008 yang menanjak cepat dari akademi AC Milan hingga debut di tim utama di bawah Stefano Pioli dan Paulo Fonseca, kini tengah menyesuaikan diri di level profesional.
Setelah masa naik-turun antara Serie C dan Liga Champions, ia mulai menemukan pijakan baru bersama Lecce dan timnas U-21.
Meski potensinya besar, Distaso menilai sorotan yang berlebihan bisa menjadi bumerang.
“Membandingkannya dengan para legenda Italia atau memberi label terlalu dini hanya akan menimbulkan ekspektasi yang tidak sehat,” ujarnya.
Sementara itu, Pio Esposito yang tiga tahun lebih tua dan berpostur lebih besar dari Camarda—dinilai lebih matang dalam menghadapi sorotan publik.
Baca Juga:Anggaran Belanja Juventus Mendekati Rp 0, Ini 3 Cara Comoli Datangkan Pemain Baru di Bursa Transfer JanuariCetak Sejarah Raup Keuntungan Tiga Musim Beruntun, Berapa Kekayaan AC Milan?
Distaso mengingatkan agar pujian seperti yang datang dari Luciano Spalletti (“Ia mengingatkan saya pada Bobo Vieri”) tak ditelan mentah-mentah.
“Esposito memang punya potensi besar, tapi bicara harga €50 juta untuknya saat ini terasa terlalu berlebihan,” tegasnya.
Distaso menutup dengan peringatan keras kepada media Italia: “Mari rayakan kemunculan dua penyerang berbakat ini, tapi dengan proporsi yang wajar. Cukup sudah dengan sensasi dan perbandingan yang tidak perlu.”