Siswa SDN Gunungkoneng Kota Tasikmalaya Raih Juara III FTBI Jawa Barat

BERPRESTASI
Abiyasa Aria Irawan foto bersama Kepala SDN Gunungkoneng, Dr Caswita sebelum berkompetisi di ajang FTBI, beberapa waktu lalu.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Siswa SDN Gunungkoneng, Kota Tasikmalaya, Abiyasa Aria Irawan, kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Provinsi Jawa Barat 2025.

Ia berhasil meraih juara III pada mata lomba Nembang Pupuh kategori Jajaka, yang digelar di Bandung pada 7-9 Oktober 2025.

Keikutsertaan Abiyasa tahun ini menjadi penampilan ketiganya secara berturut-turut di tingkat provinsi sejak 2023, sekaligus menjadi kesempatan terakhir baginya berkompetisi di jenjang sekolah dasar. Sejak duduk di bangku kelas IV, Abiyasa konsisten menjadi wakil Kota Tasikmalaya di cabang lomba pupuh.

Baca Juga:RSUD dr Soekardjo Juara 1 Kompetisi Inovasi Kota Tasikmalaya, Borong 5 Penghargaan RIDe Fest Season 2 Alfamart Dukung Aksi World Cleanup Day di Tasikmalaya, Ajak Gunakan Tas Belanja Ramah Lingkungan 

Kepala SDN Gunungkoneng, Dr Caswita SPdI MPd, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas pencapaian tersebut. Ia menegaskan, sekolah berkomitmen untuk terus menumbuhkan minat dan prestasi siswa di bidang sastra serta seni budaya Sunda.

“Kami akan siapkan generasi penerusnya agar SDN Gunungkoneng menjadi sekolah pencetak juara di bidang sastra dan seni budaya Sunda,” ujarnya kepada Radar, Senin (13/10/2025).

Caswita menuturkan, bakat seni Sunda siswa kelas VI itu sudah terlihat sejak awal masuk sekolah. Berbeda dari anak-anak seusianya yang gemar menyanyikan lagu-lagu populer, Abiyasa justru lebih senang ngawih Sunda di kelas.

“Kemungkinan pengaruh dari lingkungan keluarganya juga besar, karena keluarganya merupakan pegiat seni di Kota Tasikmalaya. Tapi yang paling penting adalah kerja keras dan kemauannya sendiri,” tuturnya.

Ia menambahkan, Abiyasa mulai menekuni pupuh sejak duduk di kelas II SD melalui ajang yang digelar oleh Pasundan Istri Kota Tasikmalaya, di mana ia langsung meraih juara harapan dua.

Sejak saat itu, Abiyasa aktif mengikuti berbagai lomba serupa di tingkat kecamatan hingga provinsi. “Kalau ditotal, di tingkat kecamatan sudah tiga kali, di Pasundan Istri juga tiga kali, dan sudah dua kali menembus tingkat kota serta dua kali ke tingkat provinsi,” jelasnya.

Prestasi Abiyasa, lanjut dia, tidak lepas dari dukungan sekolah yang memiliki pembina khusus di bidang karawitan, dengan fokus pada pupuh dan tarian tradisional Sunda. Pembinaan dilakukan secara rutin agar siswa memiliki dasar vokal dan pemahaman seni yang kuat.

0 Komentar