SiMoRe: Inovasi Digital dari Unsil untuk Cegah Stunting pada Remaja di MTs Negeri 4 Tasikmalaya

MTs Negeri 4 Tasikmalaya
Para siswi MTsN 4 Tasikmalaya meminum Tablet Tambah Darah (TTD) saat mengikuti kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang diselenggarakan oleh Universitas Siliwangi (Unsil) beberapa waktu lalu. (Istimewa for Radartasik.id) 
0 Komentar

Pembina UKS MTs Negeri 4 Tasikmalaya, Pipit Pitriani SPd, menyatakan, aplikasi ini sangat membantu dalam memantau kesehatan siswi secara lebih efisien.

”Kami sangat berterima kasih atas kolaborasi Unsil,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, kolaborasi dengan Unsil ini merupakan langkah maju dalam menciptakan lingkungan sekolah yang peduli terhadap masalah gizi dan kesehatan.

Dalam hal ini, keberhasilan implementasi SiMoRe di MTs Negeri 4 Tasikmalaya diharapkan dapat menjadi contoh model yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain di Kota Tasikmalaya dan sekitarnya, guna mendukung upaya pemerintah daerah dalam menurunkan prevalensi stunting.

Baca Juga:17,5 Juta Pekerja UMKM Akhirnya Terlindungi, Tapi Masih Banyak yang Belum Tersentuh BPJS Ketenagakerjaan141 Ribu Kasus Kecelakaan Kerja, BPJS Ketenagakerjaan Gencarkan Gerakan Promotif dan Preventif

Ketua Tim Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), Siti Yuliyanti SKom MT dari Program Studi Informatika Unsil, mengungkapkan, SiMoRe dirancang agar mudah diakses dan digunakan oleh civitas akademika sekolah, khususnya para siswi.

Ia menjelaskan, teknologi ini bukan hanya tentang mengingatkan minum tablet, tetapi juga untuk membangun kebiasaan hidup sehat yang terdigitalisasi.

Ia menambahkan, program ini sangat penting mengingat pencegahan stunting harus dimulai sejak dini.

”SiMoRe menjembatani tantangan kepatuhan dengan teknologi yang akrab bagi remaja,” ungkapnya.

Sementara itu, Yusrima Syamsina Wardani SST MKM dari Program Studi Gizi Unsil menekankan, teknologi harus diimbangi dengan pemahaman yang kuat tentang pentingnya gizi.

”Melalui edukasi intensif dan SiMoRe, kami berharap tingkat kepatuhan minum TTD meningkat signifikan, yang secara langsung akan memperbaiki status gizi dan kesehatan reproduksi mereka,” ungkapnya.

Komitmen Universitas Siliwangi dalam mengurangi masalah kesehatan strategis ini tidak hanya berhenti di program ini saja.

Baca Juga:Kisah Mbak Devi dari Subang dengan MbasiticomNocturnity Riding Bandung: 30 Rider Honda Vario Menikmati Night Ride, Komunitas Kian Solid

Keberhasilan SiMoRe di MTs Negeri 4 Tasikmalaya diharapkan dapat menjadi model percontohan yang bisa direplikasi di sekolah-sekolah lain.

Jika berhasil, diharapkan model ini dapat mendukung program pemerintah daerah untuk menurunkan prevalensi stunting secara signifikan.

Dengan adanya SiMoRe, diharapkan pencegahan stunting pada remaja dapat menjadi lebih efektif dan berdampak positif pada kesehatan generasi mendatang.

Program ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang membangun kesadaran yang lebih besar terhadap pentingnya kesehatan gizi di kalangan pelajar dan masyarakat. (rls)

0 Komentar