RADARTASIK.ID – Drama Korea Ms. Incognito kembali mencuri perhatian penonton lewat konflik emosional dan aksi heroik dalam episode terbarunya.
Dua karakter utama, Jeon Yeo Been dan Jin Young, kini dihadapkan pada perjuangan besar untuk menyelamatkan satu-satunya taman kanak-kanak di desa mereka dari ancaman penghancuran.
Preview Ms. Incognito Episode 6
Dalam episode mendatang, Kim Yeong Ran (Jeon Yeo Been) dan Jeon Dong Min (Jin Young) dipaksa bekerja sama melawan Kang Sung Tae (Yoon Dae Yeol), pemenang lotre yang berubah menjadi sosok serakah.
Baca Juga:Sinopsis As You Stood By, Drama Korea Netflix Adaptasi dari Novel JepangTabel Angsuran KUR BNI 2025 Pinjaman Hingga Rp400 Juta, dan Pegajuan Online
Alih-alih berbagi rezeki dengan masyarakat, Kang Sung Tae justru berencana menggusur taman kanak-kanak untuk membangun kompleks pensiunan mewah.
Rencana itu memicu kemarahan warga Desa Muchang, terutama karena taman kanak-kanak tersebut adalah satu-satunya tempat belajar anak-anak di desa itu.
Jika benar dihancurkan, anak-anak harus menempuh perjalanan jauh setiap hari hanya untuk bersekolah.
Kang Sung Tae tidak tinggal diam menghadapi penolakan warga. Ia mulai menekan Jeon Dong Min, Kim Yeong Ran, dan Lee Mi Seon (Seo Jae Hee), sang direktur taman kanak-kanak.
Ketegangan meningkat ketika Sung Tae datang dengan ekskavator, siap menghancurkan bangunan tersebut tanpa peduli pada keberatan siapa pun.
Adegan foto yang dirilis memperlihatkan suasana mencekam, yaitu wajah tegang Kim Yeong Ran, kegelisahan Jeon Dong Min, dan ketakutan Lee Mi Seon menjadi simbol ancaman yang begitu nyata.
Bahkan sosok Lee Mi Seon yang dikenal tenang tampak kehilangan kendali, menggambarkan betapa seriusnya situasi kali ini.
Baca Juga:KUR BRI 2025 Solusi Pinjaman Paling Aman untuk UMKM, Berikut Angsuran untuk Rp100 JutaPeraturan KUR 2025, Bunga Turun, Plafon Pinjaman Naik, dan Syarat Makin Mudah
Menyaksikan langsung tindakan kejam Sung Tae, Kim Yeong Ran dan Jeon Dong Min akhirnya tidak bisa lagi berdiam diri.
Mereka memilih untuk melawan, didorong oleh naluri kemanusiaan dan rasa tanggung jawab terhadap anak-anak desa.
Bagi Jeon Dong Min, perjuangan ini sangat pribadi karena putranya sendiri bersekolah di taman kanak-kanak itu.
Sementara bagi Kim Yeong Ran, mempertahankan taman kanak-kanak berarti mempertahankan identitas dan kehidupannya sebagai guru.
Dalam tekanan dan bahaya, keduanya justru mulai menemukan kesamaan visi dan rasa saling percaya, menandai perkembangan hubungan emosional yang menghangat di tengah konflik.