Sidak Posyandu yang Diduga Lakukan Pungli MBG di Kota Tasikmalaya, Kepala BKKBN Jawa Barat Bilang Begini

dugaan pungutan liar MBG di Kawalu kota tasikmalaya
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan bersama Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Dr Dadi Ahmad Roswandi, berdialog dengan kader Posyandu Kelurahan Tanjung soal dugaan pungli MBG, Minggu (12/10/2025). (Ayu Sabrina/radartasik.id)
0 Komentar

Menurutnya, kebiasaan kencleng di posyandu telah berlangsung lama dan bersifat sukarela.

“Sebenarnya ada yang ngasih Rp500 perak hingga Rp2000, enggak juga enggak kenapa-kenapa. Sukarela. Setiap bulan ada posyandu, terbiasa dari masyarakat ada kencleng,” katanya.

Ia menjelaskan, proses pengantaran MBG cukup menantang karena harus menjangkau 11 titik dengan total 572 penerima manfaat.

Baca Juga:Masuk PNS Berprestasi Jabar, Dua ASN Kota Tasikmalaya Diuji Para Dosen Kampus TernamaKetua DPD Gerindra H Amir Mahpud Bersyukur Tokoh Jawa Barat Diangkat Jadi Wamendagri!

“Kami menggunakan motor pribadi, ada juga yang pakai cator. Nah kalau pakai motor itu kan kami sulit membawanya, kami juga takut jatuh atau gimana-gimana MBG-nya. Kami inisiatif menggunakan kemasan plastik,” tambahnya.

Kepala SPPG Tawang, Ramadan, membenarkan bahwa distribusi MBG untuk B3 di Kecamatan Kawalu mencakup Kelurahan Tanjung, Talagasari, dan Karsamenak. Ia menjelaskan, mekanisme distribusi dilakukan dua periode dengan perhitungan intensif kader sesuai ketentuan BGN.

“Ke depan akan dibayar per periode. Peraturan BGN tahun 2025 intensif kader posyandu dan kader lainnya, MBG untuk B3 rata-rata 1000 per penerima manfaat per hari operasional. Jika penerima manfaat ada 500 orang berarti per harinya ada 500 ribu,” kata Ramadan.

Dengan hasil tabayun dan investigasi awal tersebut, pemerintah memastikan distribusi MBG di Tasikmalaya akan terus berlanjut tanpa pungutan tambahan, serta mekanisme insentif kader akan diatur secara resmi untuk mencegah kesalahpahaman serupa di kemudian hari. (Ayu Sabrina)

0 Komentar