RADARTASIK.ID— Harga emas dunia sentuh USD 4.040 per troy ounce pada awal sesi perdagangan Asia, Senin, 13 Oktober 2025.
Harga emas dunia (XAU/USD) kembali bergerak menguat dan menembus level sekitar USD 4.040 per troy ounce pada awal sesi perdagangan Asia, Senin, 13 Oktober 2025.
Kenaikan signifikan ini memperpanjang tren positif logam mulia di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter di Amerika Serikat.
Baca Juga:Semakin Perkasa, Persib Taklukkan Madura United U20 dengan Skor Telak, Harapan Baru Skuad MudaKetularan Mental Bertarung Bojan Hodak, Persib U-18 Puncaki Klasemen Grup B EPA Super League 2025
Penguatan harga emas terjadi seiring meningkatnya tensi perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, yang mendorong investor mengalihkan portofolio mereka ke aset yang dianggap lebih aman (safe haven).
Berdasarkan laporan FXStreet, pelaku pasar juga tengah menunggu kejelasan terkait waktu beroperasinya kembali pemerintahan AS serta rilis sejumlah data ekonomi utama yang akan memengaruhi arah kebijakan Federal Reserve (The Fed).
Dorongan terhadap reli emas semakin kuat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana penerapan tarif baru sebesar 100 persen terhadap impor dari Tiongkok, yang akan mulai berlaku pada 1 November 2025.
Sebagai reaksi, pihak Tiongkok dikabarkan mengingatkan bahwa mereka siap mengambil langkah balasan apabila kebijakan tersebut tidak ditarik.
Para analis menilai bahwa meningkatnya kembali ketegangan perdagangan berpotensi menekan nilai dolar AS dan memberikan keuntungan bagi aset lindung nilai seperti emas.
Salah satu pengamat pasar logam, Tai Wong, menyebutkan bahwa eskalasi perang dagang dapat memperlemah dolar dan memperkuat posisi emas di pasar global.
“Memanasnya kembali perang dagang akan menekan nilai dolar AS dan memberikan keuntungan bagi aset safe haven seperti emas,” ujar Tai Wong, pedagang logam independen.
Baca Juga:PERSIBDAY Festival 2025: Cara Persib Bandung Memperluas Makna SepakbolaBojan Hodak Melepas 3 Pemain Persib ke EPA, Tujuan Sangat Jelas dan Bobotoh Jangan Kaget
Selain faktor geopolitik, reli harga emas juga diperkuat oleh ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Berdasarkan data dari CME FedWatch Tool, peluang The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Oktober 2025 mencapai 97 persen, sedangkan potensi penurunan tambahan pada Desember tercatat di 92 persen.
Kebijakan moneter yang lebih longgar secara historis cenderung memberikan dukungan bagi harga emas, karena menurunkan biaya peluang dalam memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti logam mulia tersebut.