RADARTASIK.ID— Pemain serba bisa dan pemain timnas Indonesia Alfeandra Dewangga belum debut di Persib Bandung di ajang resmi Super League 2025/2026 dan AFC Champions League Two 2025/2026.
Sejak hengkang dari PSIS Semarang dan bergabung bersama Persib Bandung, Dewangga baru tampil dalam laga pra-musim Piala Presiden 2025.
Pada awal musim, ia sempat menepi karena tengah melangsungkan pernikahan—sebuah keputusan yang telah mendapatkan izin penuh dari pelatih kepala Persib, Bojan Hodak.
Baca Juga:Harga Emas Dunia Sentuh USD 4.040, Didukung Ketegangan Perdagangan AS–Tiongkok Semakin Perkasa, Persib Taklukkan Madura United U20 dengan Skor Telak, Harapan Baru Skuad Muda
Namun, hingga memasuki pekan ketujuh kompetisi, Dewangga masih belum memperoleh kesempatan bermain.
Persaingan di lini belakang Persib terbilang ketat.
Dengan performa solid dari empat hingga lima bek utama seperti Federico Barba, Julio Cesar, Patricio Matricardi, Frans Putros, Kakang Rudianto, dan Eliano Reijnders yang bergantian tampil konsisten.
Situasi Alfeandra Dewangga juga sempat diperburuk oleh masalah kesehatan.
Ia dilaporkan mengalami demam yang membuatnya absen dalam dua laga tandang terakhir Persib, yakni melawan Persita Tangerang dan Bangkok United.
Pelatih Bojan Hodak memilih tidak memaksakan sang pemain tampil sebelum benar-benar pulih, sejalan dengan kebijakan medis klub yang menempatkan kondisi fisik pemain sebagai prioritas utama.
Bojan Hodak menjelaskan bahwa beberapa pemain lain, termasuk Hamra Hehanussa dan Robi Darwis, mengalami kondisi serupa. Sementara Teja Paku Alam berhasil pulih lebih cepat sehingga tetap dibawa ke Bangkok.
Ia menegaskan bahwa keputusan tidak membawa Dewangga dan beberapa pemain lain sepenuhnya didasarkan pada alasan medis dan kesiapan fisik.
Pada masa jeda internasional kali ini, Hodak juga memastikan tim tidak akan menggelar laga uji coba.
Baca Juga:Ketularan Mental Bertarung Bojan Hodak, Persib U-18 Puncaki Klasemen Grup B EPA Super League 2025PERSIBDAY Festival 2025: Cara Persib Bandung Memperluas Makna Sepakbola
Menurutnya, jadwal pertandingan yang padat sepanjang musim sudah cukup menguras stamina pemain. Ia menilai tambahan pertandingan justru berpotensi menyebabkan burnout dan menurunkan efektivitas tim dalam jangka panjang.
Pelatih asal Kroasia berusia 54 tahun itu memilih memanfaatkan jeda kompetisi untuk melakukan latihan internal serta menjaga kebugaran pemain yang tidak dipanggil ke Timnas maupun memperkuat tim muda Persib di Elite Pro Academy.
Dengan manajemen rotasi yang terukur, Persib berupaya menjaga keseimbangan antara performa kompetitif dan ketahanan fisik pemain.