PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandega Pangandaran memberikan klarifikasi terkait meninggalnya pasien kecelakaan bernama Isra pada Selasa, 7 Oktober 2025, setelah sempat menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Peristiwa ini sempat memicu sorotan publik, lantaran sejumlah warga nelayan menduga adanya keterlambatan penanganan medis yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Mereka bahkan sempat mendatangi RSUD Pandega pada Rabu, 8 Oktober 2025, untuk meminta penjelasan atas kejadian tersebut.
Baca Juga:Lagi Masak, Ibu Rumah Tangga di Pangandaran Dikejutkan Ular Panjang Berbisa di Atap Kamar MandiJelang Libur Akhir Tahun di Pangandaran, Pedagang Jambal Roti Penuhi Stok, Harga Mulai Rp 90.000
Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Pandega Pangandaran, Titi Sutiamah, menjelaskan, sejak awal kedatangan, pasien sudah mendapatkan penanganan sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO).
Penanganan mencakup perawatan luka, pemasangan infus, pemberian obat-obatan, pemeriksaan rontgen, hingga observasi oleh tim medis.
Titi menuturkan, dokter dan perawat IGD telah berupaya maksimal menangani pasien, namun kondisi korban terus menurun karena cedera berat yang dialaminya akibat kecelakaan lalu lintas.
Tim medis bahkan telah melakukan tindakan resusitasi secara intensif sebelum akhirnya pasien dinyatakan meninggal dunia.
”Kondisi pasien terus mengalami penurunan akibat cedera berat dari kecelakaan lalu lintas,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Atas nama manajemen rumah sakit, Titi menyampaikan permohonan maaf dan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga almarhum.
Ia menyebutkan, pihak rumah sakit telah melakukan takziah langsung ke rumah duka untuk menyampaikan penjelasan dan turut berempati atas kehilangan tersebut.
Baca Juga:Kisah Mbak Devi dari Subang dengan MbasiticomKenapa Puluhan Nelayan Geruduk RSUD Pandega Pangandaran? Ada Persoalan Apa di Baliknya?
Dalam kunjungan itu, pihak keluarga disebut telah menerima penjelasan mengenai prosedur penanganan yang dilakukan tim medis, bahkan menyampaikan terima kasih atas pelayanan yang diberikan RSUD Pandega.
Meski demikian, manajemen rumah sakit tetap berkomitmen melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kejadian ini.
Jika nantinya ditemukan adanya unsur kelalaian dari tenaga medis, pihak rumah sakit berjanji akan memberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahannya.
Titi juga menegaskan, RSUD Pandega senantiasa memberikan pelayanan kesehatan tanpa diskriminasi, baik bagi pasien umum maupun pengguna BPJS Kesehatan.
Menurutnya, aspek biaya tidak menjadi prioritas dalam kondisi gawat darurat, karena keselamatan pasien selalu diutamakan.
Selain itu, Titi menanggapi dugaan miskomunikasi terkait administrasi di IGD.