Namun, Asep tetap mengingatkan agar Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi tidak mencederai hasil rekomendasi dengan keputusan yang terlalu subjektif.
“Kita dorong wali kota mengikuti objektivitas hasil godokan tim verifikator. Jangan sampai keputusan akhir terlalu kental dengan subjektivitas politik. Kalau itu terjadi, akan mencederai kepercayaan publik,” tegasnya.
Terkait munculnya kandidat dari luar dinas asal jabatan, seperti di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas KUMKMPerindag, Asep menilai hal itu merupakan bagian dari dinamika manajemen talenta.
Baca Juga:Masuk PNS Berprestasi Jabar, Dua ASN Kota Tasikmalaya Diuji Para Dosen Kampus TernamaKetua DPD Gerindra H Amir Mahpud Bersyukur Tokoh Jawa Barat Diangkat Jadi Wamendagri!
“Kalau yang muncul dari luar dinas, itu tantangan bagi mereka untuk menunjukkan kapasitas dan kapabilitas. Yang tidak masuk bukan berarti tidak baik, tapi bisa jadi belum waktunya. Masih bisa berproses untuk masuk box talenta berikutnya,” jelasnya.
Asep menutup pandangannya dengan harapan agar Pemkot Tasikmalaya segera menuntaskan tahapan ini dengan baik dan memulai gelombang berikutnya untuk jabatan lain yang masih kosong.
“Empat OPD ini jadi contoh awal. Kalau hasilnya baik dan transparan, publik akan makin percaya. Selanjutnya proses di dinas lain bisa lebih cepat dan terukur,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Kepala BKPSDM Kota Tasikmalaya Gungun Pahlagunara belum memberikan keterangan saat dimintai penjelasan terkait progres hasil tahap wawancara manajemen talenta. Begitu juga dengan Plh Sekda Kota Tasikmalaya H R Riza Setiawan, yang hingga kini belum memberikan tanggapan. (Firgiawan)