Offroad ke Kampung Salapan, Menjelajah Wajah Baru Potensi Wisata Alam dan Budaya di Kota Tasikmalaya

offroad di Kampung 9 Kelurahan Urug Kecamatan Kawalu
Kegiatan offroad di Kampung 9 Kelurahan Urug Kecamatan Kawalu. (Ayu Sabrina/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Deru mesin mobil offroad menggema dari arah Situ Gede menuju barat daya Tasikmalaya. Puluhan peserta dari berbagai unsur, mulai dari perwakilan 10 kecamatan, hingga pelaku pariwisata, menjejal jalur offroad menuju Kampung Salapan di Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu.

Agenda yang digagas oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya ini menjadi lebih dari sekadar kegiatan rekreasi: upaya memperkenalkan wajah lain pariwisata Tasikmalaya, lewat petualangan di jalur tanah, bebatuan, dan hutan kecil yang menyimpan pesona.

Kepala Bidang Pariwisata Tika Mulyatika, mewakili Kepala Disporabudpar Deddy Mulyana, menyebutkan bahwa kegiatan offroad ini bukan hanya sarana hiburan, melainkan bentuk eksplorasi terhadap potensi wisata alam yang belum banyak tergarap.

Baca Juga:Masuk PNS Berprestasi Jabar, Dua ASN Kota Tasikmalaya Diuji Para Dosen Kampus TernamaKetua DPD Gerindra H Amir Mahpud Bersyukur Tokoh Jawa Barat Diangkat Jadi Wamendagri!

“Kampung Salapan menjadi ruang kebanggaan, karena di tengah kota yang semakin padat, kita masih punya lintasan alami yang cocok untuk aktivitas petualangan seperti ini,” ujarnya.

Tasikmalaya memang belum memiliki banyak arena offroad yang layak. Medan menantang yang memadukan lintasan sungai, tanjakan berbatu, dan jalur hutan kini justru ditemukan di Kampung Salapan—sebuah kawasan wisata berbasis masyarakat yang kian tumbuh sejak diresmikan pada akhir 2023.

Jalur yang mereka lalui hari itu sengaja menyusuri dari wisata lain seperti Situ Gede, tepian Sungai Ciwulan, lalu berakhir di area Kampung Salapan.

Bagi para pecinta otomotif dan petualangan, karakter medan di kawasan ini menawarkan pengalaman yang jarang dijumpai di wilayah perkotaan.

Tanah merah yang lembap, jembatan bambu yang membelah sawah, hingga aroma kayu basah di sepanjang jalur membuat perjalanan offroad terasa otentik—bukan buatan atau rekayasa buatan manusia.

Ke depan, pemerintah kota menilai potensi ini bisa dikembangkan sebagai wisata minat khusus, menggabungkan offroad, fun trail running, dan tracking budaya dalam satu kawasan terpadu.

Selain petualangan offroad , peserta juga diajak mengenal sisi lain Kampung Salapan.

Baca Juga:Jenderal Asal Tasikmalaya Diangkat Jadi Wakil Menteri Dalam NegeriGP Ansor Jawa Barat Sebut Sapoe Sarebu Jadi Program Paling Aneh!

Kawasan ini disebut punya Pasar Curugan, pasar tradisional berbasis masyarakat yang mengusung sistem transaksi unik: rupiah diganti dengan koin bambu berikat benang senilai Rp2.000.

0 Komentar