“Koleksinya cukup beragam, mulai dari sastra, fiksi dan nonfiksi, buku pelajaran, bisnis, hingga self improvement. Sekitar 90 persen buku di sini adalah terbitan Langgam Pustaka, dan sisanya hasil kerja sama dengan penerbit lain,” ujarnya.
Menariknya, sejak dua bulan terakhir kafe ini memperluas ruangannya menjadi dua blok. Ruang baru tersebut didesain lebih estetik dengan dominasi warna hijau toska yang menenangkan.
Setiap kursi dilengkapi dengan colokan listrik, membuat tempat ini ramah bagi mahasiswa, pekerja lepas, maupun siapa pun yang ingin mengerjakan tugas sambil menikmati kopi. Ekspansi ruang itu pun, menurutnya, berdampak positif terhadap jumlah pengunjung dan segmentasi pasar yang semakin meluas.
Baca Juga:RSUD dr Soekardjo Juara 1 Kompetisi Inovasi Kota Tasikmalaya, Borong 5 Penghargaan RIDe Fest Season 2 Alfamart Dukung Aksi World Cleanup Day di Tasikmalaya, Ajak Gunakan Tas Belanja Ramah Lingkungan
“Sekarang pengunjungnya lebih beragam, bukan hanya mahasiswa atau anak muda, tapi juga banyak orang tua yang datang bersama anaknya. Tempat ini jadi lebih hidup,” tuturnya.
Dengan perpaduan antara kopi, buku, dan ruang diskusi, Langgam Coffee and Book berhasil menghadirkan suasana yang akrab dan berisi. Sebuah tempat di mana ide-ide tumbuh di antara aroma kopi, dan percakapan menjadi cara baru untuk merawat literasi. (Fitriah Widayanti)