TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ratusan santri Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda’wah (Condong) Kota Tasikmalaya mengikuti kegiatan Festival Kreativitas Kesehatan Santri (FKKS) 2.0 yang digelar oleh Ikatan Dokter Santri-AORTA Community, Sabtu (11/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Ponpes ini menghadirkan edukasi interaktif seputar pentingnya gizi bagi kesehatan fisik dan mental, sesuai dengan tema yang diusung, yakni Kreativitas Kesehatanku, Investasi Akhiratku.
Anggota AORTA Community sekaligus pemateri, Rasyad Habib Assyafii, memberikan edukasi kepada para santri mengenai pentingnya aktivitas fisik. Ia juga menjelaskan bahwa kesehatan mental dan fisik merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan.
Baca Juga:RSUD dr Soekardjo Juara 1 Kompetisi Inovasi Kota Tasikmalaya, Borong 5 Penghargaan RIDe Fest Season 2 Alfamart Dukung Aksi World Cleanup Day di Tasikmalaya, Ajak Gunakan Tas Belanja Ramah Lingkungan
Keduanya, kata dia, harus dijaga secara seimbang agar tubuh tetap sehat dan berfungsi optimal.
Dalam pemaparannya, Rasyad juga memperkenalkan konsep mind-body axis, yakni hubungan timbal balik antara pikiran dan tubuh yang dapat saling memengaruhi satu sama lain. serta memperkenalkan konsep mind-body axis, yaitu hubungan antara pikiran dan tubuh yang saling memengaruhi satu sama lain.
Selain itu, para santri juga mendapat materi tentang konsep Isi Piringku dan cara membaca informasi nilai gizi pada kemasan makanan. Melalui kegiatan ini, penyelenggara ingin menumbuhkan kesadaran sejak dini agar para santri memahami kebutuhan gizi yang sesuai dengan usia dan aktivitas mereka.
Ketua Pelaksana FKKS 2.0, Naura Khairani, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan pelaksanaan kedua dan Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda’wah menjadi satu-satunya ponpes di Kota Tasikmalaya yang terpilih menjadi lokasi kegiatan.
“Setiap tahun kami menyelenggarakan kegiatan ini. Alhamdulillah, tahun ini, di pondok ini diikuti sekitar 700 peserta,” ujarnya.
Menurut Naura, edukasi gizi ini penting diberikan karena mayoritas santri berada pada usia pertumbuhan dan membutuhkan kesadaran untuk menjaga pola makan yang sehat.
Ia juga menambahkan bahwa AORTA Community mendorong para santri agar lebih kreatif dalam mengolah makanan bergizi sesuai dengan bahan yang tersedia di lingkungan pondok.
Baca Juga:Telkomsel Dorong Talenta Muda, SMA Negeri 5 Tasikmalaya Juarai Piala by.U Tasikmalaya Series 2025Mayasari Plaza Wujudkan Generasi Unggul, Bekali Siswa SMKN Manonjaya Agar Siap Masuki Dunia Kerja
Tak hanya edukasi, kegiatan FKKS 2.0 juga diisi dengan pemeriksaan kesehatan bagi para peserta. Pemeriksaan tersebut meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, serta perhitungan indeks massa tubuh.