TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Belajar kini tak lagi sekadar duduk di kelas dan menghafal teori. Paradigma pendidikan mulai bergeser. Proses belajar diarahkan agar siswa mampu memahami, merasakan dan menghidupi setiap nilai yang dipelajari dalam keseharian mereka.
Inilah semangat dari konsep pembelajaran mendalam (deep learning) yang tengah digencarkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Pendekatan ini mengajak sekolah untuk menciptakan suasana belajar yang lebih hidup dan bermakna bagi peserta didik.
Pembelajaran mendalam menekankan tiga aspek utama, yakni berkesadaran, bermakna dan menggembirakan. Ketiga aspek tersebut menjadi dasar dalam membentuk profil lulusan 8 dimensi, yaitu Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan YME, Kewargaan, Kreativitas, Kemandirian, Komunikasi, Kesehatan, Kolaborasi, dan Penalaran Kritis.
Baca Juga:RSUD dr Soekardjo Juara 1 Kompetisi Inovasi Kota Tasikmalaya, Borong 5 Penghargaan RIDe Fest Season 2 Alfamart Dukung Aksi World Cleanup Day di Tasikmalaya, Ajak Gunakan Tas Belanja Ramah Lingkungan
Pendekatan ini tidak hanya mengutamakan kecerdasan intelektual, tetapi juga keseimbangan antara karakter, keterampilan dan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan demikian, setiap siswa diharapkan mampu menjadi pribadi yang utuh dan berdaya guna di tengah masyarakat.
Semangat itu pula yang kini dihidupkan oleh SMK Mitrabatik Kota Tasikmalaya. Sekolah ini menerjemahkan konsep 8 dimensi profil lulusan ke dalam sebuah program bernama Siswa Gemilang.
Program Siswa Gemilang menjadi wadah bagi peserta didik untuk menumbuhkan karakter unggul dan perilaku positif. Istilah Gemilang sendiri merupakan akronim dari Gotong royong, Energik, Mandiri, Inovasi, Logis, Akhlak Mulia, Nasionalis dan Gaul.
“Gaul itu untuk mencakup dimensi komunikatif. Jadi melalui aspek gaul itu, anak diharapkan mudah mencerna dan menyampaikan hasil komunikasi mereka,” terang Kepala SMK Mitrabatik Kota Tasikmalaya, H Deden Dicky R, kepada Radar, Kamis (9/10/2025).
Untuk menumbuhkan semangat tersebut, pihak sekolah memberikan penghargaan khusus kepada siswa yang berhasil menunjukkan delapan karakteristik Siswa Gemilang. Bentuknya berupa selempang bertuliskan Siswa Gemilang yang dikenakan selama beberapa waktu di lingkungan sekolah.
“Dia harus bertahan dengan kegemilangannya minimal beberapa hari atau seminggu. Setelah itu mungkin kita ambil lagi yang lain, sehingga nantinya semua siswa akan merasakan menjadi Siswa Gemilang,” ujarnya.
Menurut Deden, penghargaan ini bukan sekadar simbol. Lebih dari itu, program ini menjadi dorongan agar setiap siswa terus berproses. “Murid yang terpilih bukan hanya yang mampu mengimplementasikan 8 dimensi profil lulusan, tapi juga yang aktif di luar sekolah, misalnya berprestasi dalam kompetisi,” jelasnya.