Wali Kota Tasikmalaya Ingin Pembangunan Daerah Didasari Riset, Bukan Intuisi

riset pembangunan daerah
Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi saat membuka Research Innovation Development Festival (RIDe Fest) Season 2 di Aula Bappelitbangda, Kamis (9/10/2025). (IST)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pembangunan daerah pada dasarnya harus dilakukan dengan menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan. Maka dari itu, inovasi dan riset perlu dilakukan untuk menentukan arah pembangunan di Kota Tasikmalaya.

Dari hal tersebut, Pemkot Tasikmalaya melaksanakan Research Innovation Development Festival (RIDe Fest) Season 2 Tahun 2025 di Aula Bappelitbangda Kota Tasikmalaya, Kamis (9/10/2025). Hal itu dilakukan untuk penguatan riset dan inovasi sebagai motor pembangunan daerah.

Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan menyebut RIDe Fest bukan sekadar seremoni penghargaan bagi para peneliti dan inovator, tetapi menjadi bukti nyata keseriusan Pemkot membangun budaya riset yang berkelanjutan.

Baca Juga:Masuk PNS Berprestasi Jabar, Dua ASN Kota Tasikmalaya Diuji Para Dosen Kampus TernamaKetua DPD Gerindra H Amir Mahpud Bersyukur Tokoh Jawa Barat Diangkat Jadi Wamendagri!

“RIDe Fest ini bukan hanya ajang lomba atau seremoni, ini bentuk nyata komitmen kita membangun budaya riset dan inovasi sebagai fondasi pembangunan daerah,” ujarnya dalam sambutan.

Acara yang menjadi bagian dari peringatan Hari Jadi ke-24 Kota Tasikmalaya ini diikuti para peneliti, akademisi, mahasiswa, hingga inovator lokal yang berpartisipasi dalam ajang Kompetisi Inovasi Kota Tasikmalaya (KITA) dan Kompetisi Riset Kota Tasikmalaya (KOMPARASIK).

Menurut Viman, riset bukan hanya soal menemukan hal baru, tapi mencari cara yang lebih baik untuk melayani masyarakat.

“Melalui RIDe Fest kita belajar, bahwa riset adalah bentuk pelayanan. Dari riset kecil bisa lahir perubahan besar untuk masyarakat,” katanya.

Ia mencontohkan, hasil penelitian sederhana bisa diimplementasikan dalam berbagai program unggulan Pemkot seperti Tasik Resik, Tasik Pintar, Tasik Pelak, Tasik Melayani, dan Tasik Religius.

“Misalnya riset tentang pengelolaan sampah mendukung Tasik Resik, riset pendidikan mendukung Tasik Pintar, atau riset sosial keagamaan memperkuat Tasik Religius. Semua saling terkait untuk mewujudkan visi besar Kota Tasikmalaya yang religius, inovatif, maju, dan berkelanjutan,” papar Viman.

Ia juga menegaskan bahwa hasil riset dan inovasi tidak boleh berhenti di atas kertas, melainkan harus diterapkan melalui kolaborasi lintas OPD dan perguruan tinggi.

Baca Juga:Jenderal Asal Tasikmalaya Diangkat Jadi Wakil Menteri Dalam NegeriGP Ansor Jawa Barat Sebut Sapoe Sarebu Jadi Program Paling Aneh!

“Ke depan, Bappelitbangda akan menjadi simpul penghubung agar hasil riset bisa diintegrasikan ke dalam perencanaan pembangunan berbasis data,” ujarnya.

Viman berharap seluruh ASN menjadikan inovasi sebagai budaya kerja, bukan sekadar kewajiban lomba atau formalitas. RIDe Fest 2025 ditutup dengan pengumuman dan penyerahan penghargaan kepada para juara riset dan inovasi terbaik. Mereka mendapat apresiasi dari Pemkot atas karya dan kontribusinya dalam pengembangan ide-ide kreatif bagi kemajuan Kota Tasikmalaya.

0 Komentar