Perangi Penyalahgunaan Narkotika, Puluhan ASN di Lingkungan Pemkab Ciamis Dites Urine

Puluhan ASN Pemkab Ciamis Dites Urine
BNNK Ciamis melakukan tes urine terhadap ASN di Aula Setda Kabupaten Ciamis, Selasa (7/10/2025). (Fatkhur Rizqi/Radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Sebanyak 50 aparatur sipil negara (ASN) eselon II dan III di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ciamis menjalani tes urine yang digelar Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Ciamis di area Aula Setda Ciamis, Selasa (7/10/2025).

Kepala BNNK Ciamis, Yaya Suriadijaya, menegaskan kegiatan tersebut merupakan langkah nyata dalam upaya memerangi penyalahgunaan narkotika di kalangan aparatur pemerintah.

“Tugas BNN ini memerangi narkotika dan menyelamatkan para penyalahguna narkotika, semuanya demi kemanusiaan. Akan tetapi kalau bandar dan kurir narkotika harus diproses hukum tanpa diberi ampun,” ujarnya.

Baca Juga:Dinas PUTRLH Kabupaten Tasikmalaya Gerak Cepat Lakukan Perbaikan di Ruas Jalan Salopa-ManonjayaPastikan Tenaga Kerja Terlindungi Jaminan Sosial, Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasi Peraturan Daerah

Menurut Yaya, pelaksanaan tes urine ini bertujuan memastikan ASN di lingkungan Pemkab Ciamis bersih dari narkoba (bersinar).

“Setelah uji tes urine kepada 50 ASN yang merupakan eselon II dan III, setelah diperiksa oleh dokter hasilnya clear and clean. Artinya tidak ada yang menggunakan narkotika,” katanya kepada wartawan.

Ia berharap ke depan Pemerintah Kabupaten Ciamis dapat melaksanakan kegiatan serupa secara mandiri sebagai bagian dari tanggung jawab bersama dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.“Tidak hanya BNN saja yang melaksanakan deteksi dini. Karena zona BNNK Ciamis meliputi Ciamis, Banjar, dan Pangandaran, mudah-mudahan pemerintahan daerah bisa melaksanakan secara mandiri,” ujarnya.

Yaya juga menyampaikan, sepanjang Januari hingga Oktober 2025, terdapat 16 orang penyalahguna narkoba di wilayah kerja BNNK Ciamis yang menjalani rehabilitasi, dengan rata-rata usia di bawah 50 tahun.

“Memang ketika penyalahguna narkoba yang dikatakan berat oleh medis, dilakukan rawat inap. Ada satu orang dilakukan rawat inap,” katanya.

Ia menambahkan, jenis narkoba yang paling banyak disalahgunakan masih didominasi oleh sabu-sabu dan ganja.“Penyalahguna yang direhabilitasi masih tren-nya karena sabu-sabu, ganja, dan lainnya,” pungkasnya. (riz)

0 Komentar