Marotta Sindir Pemilik AC Milan: Sepak Bola Bukan Soal Algoritma, Tapi Mental Juara

Presiden Inter Beppe Marotta
Presiden Inter Beppe Marotta. (Internazionalizando/X)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Presiden Inter Milan, Giuseppe Marotta, menegaskan bahwa sepak bola tidak bisa semata-mata dijalankan dengan logika algoritma atau perhitungan statistik.

Menurutnya, ada aspek yang jauh lebih menentukan dalam mendatangkan seorang pemain, yakni mental juara.

Dalam acara peluncuran buku karya Stefano Boldrini di Hotel Principe di Savoia, Marotta berbicara panjang lebar tentang masa depan sepak bola, termasuk soal penggunaan data dan kecerdasan buatan yang kini diandalkan oleh rival sekota, AC Milan.

Baca Juga:Nesta Akui Ronaldo Satu-satunya Pemain yang Membuatnya Tak Berdaya: “Dia Mempermainkan Saya Habis-habisan”Siapa Noah Atubolu? Kiper Incaran Inter dan AC Milan yang Jago Tahan Tendangan Penalti

“Algoritma membantu mendekatkan kita pada keputusan, tapi tetap otak manusia yang menentukan. Data bisa menunjukkan seberapa tajam seorang striker, tapi faktor mental tetap jadi pembeda antara pemain bertalenta dan juara sejati,” ujar Marotta dengan nada tegas.

Pernyataan ini menjadi sindiran halus kepada rival sekota, AC Milan, yang dikenal menggunakan sistem berbasis data dan algoritma dalam manajemen pemain di era RedBird Capital.

Pendekatan ini, yang diilhami oleh “Moneyball” versi sepak bola, menekankan efisiensi statistik untuk menemukan potensi bakat dengan nilai pasar rendah.

Meski data algoritma sekrang banyak digunakan klub di Eropa, Marotta melihat sepak bola tidak bisa digantikan oleh mesin atau grafik, karena keberhasilan datang dari karakter dan mental para pemain.

Dalam kesempatan yang sama, Marotta juga menyinggung proyek stadion baru Inter di kawasan San Siro.

Ia menyebut klub telah berada pada tahap penting dalam proses pembangunan, dan hanya menunggu penyelesaian aspek birokrasi.

Marotta memastikan stadion baru tersebut akan dibangun dengan prinsip modernitas, tanggung jawab sosial, dan keinginan lingkungan.

Baca Juga:Rahasia Gasperini Bawa AS Roma Jadi Calon Kuat Peraih Scudetto: Keluar dari Zona NyamanDiincar Juventus, Sandro Tonali Temui Agennya di Milan

Proses pembelian lahan San Siro lama direncanakan rampung pada bulan November mendatang sebelum masuk ke tahap desain proyek.

Namun, Marotta mengakui Serie A kini bukan lagi “El Dorado” seperti di era 2000-an.

Ia menyebut sepak bola Italia sedang berada dalam fase transisi dan kemunduran, jauh tertinggal dibandingkan masa ketika klub-klub Italia mendominasi Eropa.

Kata Marotta, tantangan terbesar bagi klub Italia ada pada ketajaman ekonomi yang semakin melebar dan menyoroti kesulitan klub Italia dalam membeli pemain muda berbakat.

0 Komentar