RADARTASIK.ID – Igor Tudor menghadapi titik kritis dalam perjalanannya bersama Juventus musim ini.
Meski baru beberapa bulan memimpin, pelatih asal Kroasia itu kini berada di bawah tekanan besar.
Bukan hanya karena rentetan hasil imbang dalam lima laga terakhir, tapi juga karena kekeliruan taktik di lini depan yang bisa berujung fatal bagi masa depannya di Turin.
Baca Juga:Nesta Akui Ronaldo Satu-satunya Pemain yang Membuatnya Tak Berdaya: “Dia Mempermainkan Saya Habis-habisan”Siapa Noah Atubolu? Kiper Incaran Inter dan AC Milan yang Jago Tahan Tendangan Penalti
Masalah utama Juventus saat ini jelas ada lini serang meski di atas kertas, mereka punya banyak opsi berkualitas.
Namun dalam praktiknya, para penyerang itu tampak seperti potongan puzzle yang sulit disatukan dalam satu gambar utuh.
Tudor, dengan formasi 3-4-2-1 andalannya, mencoba menyeimbangkan kebutuhan tim dengan karakter pemain. Tapi eksperimennya sejauh ini belum menunjukkan arah yang jelas.
Dusan Vlahovic masih menjadi tumpuan utama Juventus di sektor depan. Secara teknis dan fisik, ia adalah penyerang tengah murni terbaik yang dimiliki tim.
Namun, situasi kontraknya yang berakhir pada Juni 2026 menciptakan izin. Klub harus segera memutuskan: mempertahankan sang striker hingga akhir musim atau menjualnya lebih cepat sebelum kehilangan nilai jual.
Di sisi lain, Vlahovic sendiri tampak enggan memperpanjang kontrak dan itu memperumit keputusan Tudor.
Pelatih asal Kroasia itu berusaha mengelola situasi dengan “rotasi demokratis”, menyiapkan sistem pergantian antara Vlahovic, Jonathan David, dan Lois Openda di posisi depan.
Baca Juga:Rahasia Gasperini Bawa AS Roma Jadi Calon Kuat Peraih Scudetto: Keluar dari Zona NyamanDiincar Juventus, Sandro Tonali Temui Agennya di Milan
Ide itu terlihat ideal secara teori, tapi di lapangan justru memicu kebingungan.
David dan Openda bukan tipikal penyerang target-man, melainkan second striker yang lebih suka bergerak melebar dan menusuk ke ruang kosong.
Akibatnya, serangan Juventus sering kehilangan keseimbangan, baik dalam pergerakan maupun efektivitas.
Untuk mencari solusi, Tudor kini mempertimbangkan perubahan ke formasi 3-5-2. Dalam skema ini, Vlahovic akan berduet dengan salah satu dari David atau Openda.
Secara teknis, formasi ini masuk akal karena memberi variasi serangan yang lebih langsung.
Namun, konsekuensinya cukup besar: dua pemain kreatif muda, Kenan Yildiz dan Francisco Conceição, berpotensi tersisih.