Jembatan Bambu di Purbahayu Rusak Lumpuhkan Akses Warga, Pemkab Pangandaran Diminta Turun Tangan

Jembatan Bambu di Purbahayu
Kondisi jembatan bambu di Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, tidak bisa dilewati, Rabu, 8 Oktober 2025. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Warga Dusun Mungganggondang, Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, kini terpaksa menyeberangi sungai demi beraktivitas setelah jembatan bambu sepanjang 30 meter yang menjadi akses utama mereka mengalami kerusakan parah.

Jembatan bambu di Purbahayu ini sebelumnya menjadi jalur vital penghubung ke Desa Sukahurip, terutama bagi pelajar, petani, dan ibu-ibu yang rutin menghadiri kegiatan pengajian.

Di bawah jembatan bambu di Purbahayu mengalir Sungai Mulih yang debit airnya mencapai 10 hingga 20 sentimeter.

Baca Juga:Kisah Mbak Devi dari Subang dengan MbasiticomJembatan Gantung Desa Pajaten Ambruk, Pemkab Pangandaran Tak Pernah Dilibatkan, Tahu-Tahu Sudah Rusak

Meski tampak dangkal, arusnya cukup menyulitkan warga lanjut usia dan anak sekolah yang harus menyeberang setiap hari.

Kini, jembatan bambu di Purbahayu yang memiliki lebar sekitar 1,5 meter itu sudah tidak bisa dilewati selama dua bulan terakhir.

Tokoh masyarakat setempat, Sukaya (54), menjelaskan, jembatan bambu di Purbahayu dibangun pada tahun 2019 dengan dana swadaya masyarakat.

Pembangunan dilakukan sebagai solusi sementara karena akses utama ke Desa Sukahurip terputus.

Namun, usia bambu yang sudah menua membuat konstruksi tak lagi kuat menahan beban.

Menurutnya, jembatan di Kecamatan Pangandaran ini sudah dua kali diperbaiki, tetapi perbaikan seadanya membuat daya tahannya tak bertahan lama.

Ia menuturkan, warga kini harus menempuh jalan memutar atau langsung menyeberangi sungai jika hendak ke pasar atau sekolah.

Baca Juga:Cegah Kasus Keracunan Massal di Pangandaran, Polisi Terapkan Rapid Test Menu Makan Bergizi GratisDrainase di Kabupaten Pangandaran Dikuasai Pihak Tertentu, DPRD Desak Eksekutif Ambil Langkah Tegas

Sukaya berharap Pemerintah Kabupaten Pangandaran segera memperhatikan kondisi ini dan membangun jembatan permanen yang layak.

”Sudah dua bulan jembatan ini tidak bisa bisa dilewati warga,” ungkapnya, Rabu, 8 Oktober 2025.

Sekretaris Desa Purbahayu, Darsum, mengakui, jembatan bambu tersebut memang sudah berusia lama.

Ia menyebut sempat ada rencana pembangunan dari Pemkab Pangandaran, tetapi hingga kini belum terealisasi.

Beberapa bulan terakhir jembatan benar-benar tak bisa digunakan.

Pemerintah desa mencatat bahwa pembangunan awal dilakukan secara swadaya dengan sedikit bantuan dari anggota dewan daerah.

Kerusakan kali ini, menurut Darsum, diperparah oleh banjir yang menerjang dan menggerus bagian bawah jembatan.

Meski demikian, pihak desa mengaku belum menerima laporan resmi dari warga terkait kondisi terbaru jembatan tersebut. ”Belum, belum ada laporan,” ucapnya. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar